Pemenang lelang pengelolaan Bandara Komodo diumumkan akhir November
19 November 2019 10:37 WIB
Sejumlah wisatawan dan penumpang berjalan menuju ke pesawat di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT (27/8/2019). (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Kupang (ANTARA) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan pada akhir November 2019 akan mengumumkan secara resmi pemenang lelang pengelola Bandar Udara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina kepada Antara saat dikonfirmasi dari Kupang, Selasa (19/11) saat ini proses pelelangan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) masih dilakukan.
"Jadi akhir November ini ditetapkan Kemenhub siapa pemenang lelang pengelola Bandara Komodo dengan skema KPBU. Setelah itu baru tahun depan Januari diserahterimakan ke pengelola yang baru," katanya.
Ia menambahkan setelah itu sejumlah pekerjaan akan diteruskan seperti perpanjangan landasan pacu, penambahan alat navigasi, dan beberapa kebutuhan sebelum nanti statusnya jadi bandara internasional.
Shana menyebutkan ada lima konsorsium peserta lelang. Namun, dari informasi yang diterima, yang telah memasukkan proposal baru Changi Airport International Pte Ltd.
"Kalau yang terakhir kan prosesnya udah panjang, sekarang ada tahap request mengumpulkan proposal yang baru, menurut Kemenhub baru Changi yang sudah masuk, dan yang lain belum," terangnya.
Lebih lanjut, perencanaan pekerjaan landas pacu Bandara Komodo akan diperpanjang dari saat ini 2.450 meter menjadi 2.750 meter. Kemudian, terminal akan dilebarkan sehingga mampu menampung 2 juta penumpang.
"Dari 500 ribu mau dijadiin 2 juta, tapi untuk 25 tahun jadi 4 juta," ujarnya.
Shana Fatinah juga meminta dukungan dan doa masyarakat Manggarai Barat agar semua proses terkait Bandara Komodo ini dapat berjalan lancar.
Lebih jauh, ia mengatakan masalah Bandara Komodo merupakan salah satu yang membuat target jumlah wisatawan di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun ini bakal tak capai target. ia menyebut tahun ini target wisatawan mancanegara (wisman) 500.000 dan wisatawan Nusantara (wisnus) 1.000.000.
"Bahwa targetnya 500 ribu wisman dan wisnus 1 juta 2019. Kalau ditanya apakah tercapai tahun ini, tidak, karena bandara sebagai critical success factor belum berstatus internasional," tuturnya.
Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina kepada Antara saat dikonfirmasi dari Kupang, Selasa (19/11) saat ini proses pelelangan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) masih dilakukan.
"Jadi akhir November ini ditetapkan Kemenhub siapa pemenang lelang pengelola Bandara Komodo dengan skema KPBU. Setelah itu baru tahun depan Januari diserahterimakan ke pengelola yang baru," katanya.
Ia menambahkan setelah itu sejumlah pekerjaan akan diteruskan seperti perpanjangan landasan pacu, penambahan alat navigasi, dan beberapa kebutuhan sebelum nanti statusnya jadi bandara internasional.
Shana menyebutkan ada lima konsorsium peserta lelang. Namun, dari informasi yang diterima, yang telah memasukkan proposal baru Changi Airport International Pte Ltd.
"Kalau yang terakhir kan prosesnya udah panjang, sekarang ada tahap request mengumpulkan proposal yang baru, menurut Kemenhub baru Changi yang sudah masuk, dan yang lain belum," terangnya.
Lebih lanjut, perencanaan pekerjaan landas pacu Bandara Komodo akan diperpanjang dari saat ini 2.450 meter menjadi 2.750 meter. Kemudian, terminal akan dilebarkan sehingga mampu menampung 2 juta penumpang.
"Dari 500 ribu mau dijadiin 2 juta, tapi untuk 25 tahun jadi 4 juta," ujarnya.
Shana Fatinah juga meminta dukungan dan doa masyarakat Manggarai Barat agar semua proses terkait Bandara Komodo ini dapat berjalan lancar.
Lebih jauh, ia mengatakan masalah Bandara Komodo merupakan salah satu yang membuat target jumlah wisatawan di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun ini bakal tak capai target. ia menyebut tahun ini target wisatawan mancanegara (wisman) 500.000 dan wisatawan Nusantara (wisnus) 1.000.000.
"Bahwa targetnya 500 ribu wisman dan wisnus 1 juta 2019. Kalau ditanya apakah tercapai tahun ini, tidak, karena bandara sebagai critical success factor belum berstatus internasional," tuturnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: