Sultan Cirebon harap Keraton ASEAN bawa energi kepahlawanan
19 November 2019 10:32 WIB
Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuluh Cirebon, Adipati Arief Natadiningrat memberikan sambutan pada 'gala dinner' FKMA yang digelar di pelataran Kantor Wali Kota Baubau, Sultra, Senin malam. (ANTARA/Azis Senong)
Baubau (ANTARA) - Sultan Sepuh XIV Keraton Kesepuluh Cirebon, Adipati Arief Natadiningrat berharap peserta Festival Keraton Masyarakat Adat (FKMA) ASEAN VI yang akan digelar di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara bisa membawa pulang energi kebaikan, budaya dan energi kepahlawanan dari kota setempat.
"Kami melihat di Kota Baubau banyak sekali peninggalan bersejarah, peninggalan bekas-bekas perjuangan pahlawan-pahlawan kita. Oleh karena itu, mudah-mudahan ketika kita pulang dari Kota Baubau membawa energi budaya, energi kepahlawanan dan energi kebaikan untuk seluruh Nusantara ini," ujar Adipati Arief di Baubau,Selasa.
Arief yang merupakan Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Pusat ini bersama tamu lainnya mengucapkan selamat atas diberikannya gelar pahlawan kepada Almarhum Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) sebagai pahlawan nasional.
Menurut dia, hal ini membuktikan bahwa Buton adalah bagian dari NKRI yang ikut berjuang memerdekakan bangsa ini.
Disamping itu, Arief juga menceritakan awal terbentuknya forum silaturahmi keraton se-Nusantara itu, dimana tahun 2006 forum tersebut berdiri, dan kemudian di tahun 2007 peserta forum melaksanakan musyawarah agung pertama di Denpasar Bali.
Baca juga: Peserta Festival Keraton ASEAN mulai berdatangan di Baubau
"Alhamdullilah, sampai dengan hari ini menyelenggarakan FKMA ASEAN di Kota Baubau. Kami haturkan terimakasih Pak Wali Kota Baubau yang peduli terhadap budaya Nusantara," terang Adipati Arief Natadiingrat.
Kemudian, Ia menjelaskan lokasi pelaksanaan FKMA yang telah diselenggarakan sebelumnya. Dimana FKMA I dan II digelar di Denpasar (Bali), ke-III di Lombok (NTB), ke-IV di Kendari (Sultra), ke-V di Bandung (Jawa Barat), dan ke-VI saat ini di Kota Baubau.
Baca juga: 76 kerajaan hadir pada FKMA 2019 di Baubau
"Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua bangsa dan negara Republik Indonesia," tuturnya.
Pada kegiatan FKMA di Baubau, kata dia, beberapa materi yang akan dilaksanakan yakni, musyawarah para raja, pagelaran kesenian budaya, pameran benda-benda kuno, dan diskusi seminar sejarah dan budaya.
"Alhamdullilah, mulai hari ini sampai 21 November ke depan ini kita bisa bersama-sama dengan seluruh raja, sultan dan pemangku adat untuk mengikuti FKMA ASEAN ini," ujarnya.
Dalam kegiatan gala dinner atau makan malam yang di gelar di pelataran Kantor Wali Kota Baubau Senin (18/11) malam, dihadiri Sekda Provinsi Sultra, La Ode Mustari, sejumlah kepada daerah di Sultra, dan tamu-tamu dari kerajaan serta beberapa tamu dari negara sahabat.
Pada kegiatan itu disuguhkan sejumlah tarian di antaranya tari Nusantara yang mengolaborasikan tujuh daerah, permainan biola dari Teuku Rio dipadu dengan tarian seorang tamu dari Rusia.
Baca juga: Festival Keraton Adat ASEAN di Baubau direncanakan dihadiri Presiden
"Kami melihat di Kota Baubau banyak sekali peninggalan bersejarah, peninggalan bekas-bekas perjuangan pahlawan-pahlawan kita. Oleh karena itu, mudah-mudahan ketika kita pulang dari Kota Baubau membawa energi budaya, energi kepahlawanan dan energi kebaikan untuk seluruh Nusantara ini," ujar Adipati Arief di Baubau,Selasa.
Arief yang merupakan Ketua Umum Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Pusat ini bersama tamu lainnya mengucapkan selamat atas diberikannya gelar pahlawan kepada Almarhum Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo) sebagai pahlawan nasional.
Menurut dia, hal ini membuktikan bahwa Buton adalah bagian dari NKRI yang ikut berjuang memerdekakan bangsa ini.
Disamping itu, Arief juga menceritakan awal terbentuknya forum silaturahmi keraton se-Nusantara itu, dimana tahun 2006 forum tersebut berdiri, dan kemudian di tahun 2007 peserta forum melaksanakan musyawarah agung pertama di Denpasar Bali.
Baca juga: Peserta Festival Keraton ASEAN mulai berdatangan di Baubau
"Alhamdullilah, sampai dengan hari ini menyelenggarakan FKMA ASEAN di Kota Baubau. Kami haturkan terimakasih Pak Wali Kota Baubau yang peduli terhadap budaya Nusantara," terang Adipati Arief Natadiingrat.
Kemudian, Ia menjelaskan lokasi pelaksanaan FKMA yang telah diselenggarakan sebelumnya. Dimana FKMA I dan II digelar di Denpasar (Bali), ke-III di Lombok (NTB), ke-IV di Kendari (Sultra), ke-V di Bandung (Jawa Barat), dan ke-VI saat ini di Kota Baubau.
Baca juga: 76 kerajaan hadir pada FKMA 2019 di Baubau
"Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua bangsa dan negara Republik Indonesia," tuturnya.
Pada kegiatan FKMA di Baubau, kata dia, beberapa materi yang akan dilaksanakan yakni, musyawarah para raja, pagelaran kesenian budaya, pameran benda-benda kuno, dan diskusi seminar sejarah dan budaya.
"Alhamdullilah, mulai hari ini sampai 21 November ke depan ini kita bisa bersama-sama dengan seluruh raja, sultan dan pemangku adat untuk mengikuti FKMA ASEAN ini," ujarnya.
Dalam kegiatan gala dinner atau makan malam yang di gelar di pelataran Kantor Wali Kota Baubau Senin (18/11) malam, dihadiri Sekda Provinsi Sultra, La Ode Mustari, sejumlah kepada daerah di Sultra, dan tamu-tamu dari kerajaan serta beberapa tamu dari negara sahabat.
Pada kegiatan itu disuguhkan sejumlah tarian di antaranya tari Nusantara yang mengolaborasikan tujuh daerah, permainan biola dari Teuku Rio dipadu dengan tarian seorang tamu dari Rusia.
Baca juga: Festival Keraton Adat ASEAN di Baubau direncanakan dihadiri Presiden
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: