Kuala Lumpur (ANTARA) - KBRI kuala lumpur melalui Satuan Kerja (Satker) Perhubungan melaksanakan kegiatan Transportation Investment Forum (TIF) 2019 di Hotel Sheraton Imperial Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa.

Atase Perhubungan KBRI Kuala Lumpur, Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan, pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan potensi investasi pembangunan infrastruktur Indonesia kepada calon investor potensial dari Malaysia.

"Mereka diharapkan untuk ikut berpartisipasi dalam proyek - proyek transportasi di Indonesia termasuk proyek Kerjasama antara Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di lingkungan Kementerian Perhubungan," katanya.

Acara ini dibuka oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia Rusdi Kirana.

Dubes RI Rusdi Kirana dalam sambutannya menyampaikan keyakinan terkait kesempatan yang terbuka bagi para investor Malaysia untuk dapat berinvestasi di beberapa sektor transportasi di lingkungan Kementerian Perhubungan RI.

Menurutnya, peluang investasi ini dapat mempererat hubungan bisnis antara Indonesia-Malaysia.

Dia menjelaskan pembangunan infrastruktur sangat krusial terhadap pembangunan beberapa daerah di Indonesia karena dalam empat tahun saja Indonesia telah mempercepat pembangunan infrastruktur yang menghubungkan darat, udara, dan laut.

Pada 2019 total 1,794 kilometer jalan tol yang telah dibangun beberapa diantaranya adalah penyelesaian proyek tol Trans Jawa yang menghubungkan Pelabuhan Merak, Banten ke Surabaya, Jawa Timur dan dapat ditempuh dalam kurun waktu lebih kurang 9 jam yang awal mulanya memakan waktu 14 jam.

Saat ini pembangunan tol Trans Sumatera dari Aceh ke Bandar Lampung, diperkirakan dapat memangkas waktu perjalanan dari 12 jam menjadi enam jam perjalanan.

Selain jalan tol, Pemerintah Indonesia juga membangun 27 pelabuhan komersil sejak 2015 untuk menghubungan laut dan 7 bandara udara baru di tahun 2015-2017.

Kepala Biro Perencanaan Kemenhub Robby Kurniawan dalam sambutannya menyampaikan arahan Presiden Republik Indonesia Jokowi, pembangunan konektifitas sektor transportasi Indonesia bertujuan untuk meningkatkan peran Badan Usaha Milik Negara dan sektor swasta dalam pembiayaan infrastruktur melalui skema Public Private Partnership (PPP).

Dia mengatakan Kementerian Perhubungan memiliki 40 proyek PPP di sektor transportasi yakni dengan rincian empat proyek bandara udara, 15 proyek pelabuhan, delapan proyek darat, dan 13 proyek jalur kereta api.

Dalam lima tahun ke depan pembangunan infrastruktur masih merupakan prioritas utama.

Proyek tersebut termasuk 3,000 km jalan baru dan 2,500 km jalan tol yang memakan biaya hingga Rp2.000 triliun atau senilai 142 miliar dolar AS.

Sementara pembiayaan yang dapat diberikan oleh Pemerintah Indonesia hanya sebesar Rp600 triliun atau sekitar 42,6 miliar dolar AS dan sisanya Rp1.400 triliun atau sekitar 99,6 miliar dolar AS akan ditawarkan kepada pihak swasta.

Hadir juga sebagai Pembicara dalam Forum tersebut yakni Heldy Satrya Putera selaku Direktur Infrastruktur Perencanaan BKPM, Dadang Jusron selaku Wakil Direktur untuk PPP dari BAPPENAS, Jonter Sitohang selaku perwakilan dari Pusat Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Investasi Kemenhub, dan Rizka Anandita Ramses selaku Wakil President PT Penjaminan Infrastruktur Indoenesia (PT PII).

Pertemuan ini dihadiri oleh beberapa asosiasi konstruksi Malaysia diantaranya adalah Chec Constuction Sdn Bhd, Construction Industry Development Board Malaysia, HSS Enginering Sdn Bhd, MMC Group Corporation Berhad, Prasarana Berhad, MRT Corporation, Kumpulan Wang Amanah Pensiun (KWAP).

Kemudian Malaysia Airports Holding Berhad (MAHB), Maybank Investment Berhad, Sunway Construction Temokin Builder Sdn Bhd, Sapura Holding Berhad, Mudajaya Corporation Berhad, Muhibbah Engineering Berhad, Hyundai Masboh Sdn Bhd, Pembenaan YTL Sdn Bhd, Perdana Builder Berhad, Lfe Engineering Sdn Bhd. UEM Sunrise Berhad.

Agenda kegiatan Transportation Investment Forum dilanjutkan dengan klinik konsultasi yang dibuka oleh masing - masing sektor yang memberikan kesempatan kepada para calon investor Malaysia yang berminat untuk mendiskusikan lebih detail terkait proyek – proyek di Kementerian Perhubungan.


Baca juga: Investor Malaysia tertarik bangun RS di Makassar
Baca juga: Investor Malaysia jajaki investasi di NTB
Baca juga: Investor Malaysia berminat bangun pabrik rumput laut di Nunukan