Humaniora kemarin, merkuri hingga hoax El Nino di 2020
19 November 2019 08:48 WIB
Kawasan kebun sagu yang terkena limbah merkuri di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku. Penambangan emas ilegal dengan menggunakan merkuri dan sianida di kawasan itu mengakibatkan kebun sagu seluas 40 hektare mengalami kerusakan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/kye.
Jakarta (ANTARA) - Terdapat beberapa berita humaniora kemarin (Senin, 18/11) yang masih menarik untuk dibaca hari ini, mulai dari merkuri yang masih mengancam khususnya di tambang-tambang ilegal di Nusa Tenggara hingga pernyataan BMKG soal ketidakbenaran isu kekeringan panjang dan El-Nino yang akan terjadi pada 2020.
Berikut beberapa berita tersebut:
Merkuri masih ancam Sunda Kecil
Permasalahan yang perlu segera diselesaikan terkait fakta tujuh warga di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terpapar bahan kimia merkuri berat.
Baca tulisan artikelnya di sini.
Konsul PNG di Jayapura: Dampak mercuri di Madang terus diteliti
Konsul Papua Nugini di Jayapura, Geoffrey Wiri, mengatakan negaranya saat ini masih menyelidiki dampak tumpahnya merkuri (Hg) yang terjadi di Madang, Papua Nugini.
Berita selanjutnya ada di dalam tautan ini.
AFJ: kasus penelantaran hewan peliharaan masih tinggi di Yogyakarta
Animal Friends Jogja (AFJ) menyatakan bahwa kasus pembuangan dan penelantaran hewan peliharaan di wilayah Yogyakarta masih tinggi, bisa sampai ratusan dalam satu tahun.
"Setiap tahun ada ratusan hewan yang ditelantarkan dan sengaja dibuang. Biasanya para pelaku membuang hewan seperti kucing maupun anjing di pasar atau pembuangan sampah," kata Asisten Manajer Produksi AFJ Among Prakosa di Yogyakarta, Senin.
Ikuti keterangan berita ini selanjutnya di sini.
BMKG: Tidak benar isu kekeringan panjang dan El-Nino pada 2020
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak benar dan meminta masyarakat tidak mempercayai video dari sebuah akun YouTube yang mengatakan BMKG memprediksi adanya kekeringan panjang bertahun-tahun dan potensi El Nino pada 2020.
Untuk tahu lebih lanjut soal rincian BMKG bisa dibaca di sini.
Berikut beberapa berita tersebut:
Merkuri masih ancam Sunda Kecil
Permasalahan yang perlu segera diselesaikan terkait fakta tujuh warga di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat terpapar bahan kimia merkuri berat.
Baca tulisan artikelnya di sini.
Konsul PNG di Jayapura: Dampak mercuri di Madang terus diteliti
Konsul Papua Nugini di Jayapura, Geoffrey Wiri, mengatakan negaranya saat ini masih menyelidiki dampak tumpahnya merkuri (Hg) yang terjadi di Madang, Papua Nugini.
Berita selanjutnya ada di dalam tautan ini.
AFJ: kasus penelantaran hewan peliharaan masih tinggi di Yogyakarta
Animal Friends Jogja (AFJ) menyatakan bahwa kasus pembuangan dan penelantaran hewan peliharaan di wilayah Yogyakarta masih tinggi, bisa sampai ratusan dalam satu tahun.
"Setiap tahun ada ratusan hewan yang ditelantarkan dan sengaja dibuang. Biasanya para pelaku membuang hewan seperti kucing maupun anjing di pasar atau pembuangan sampah," kata Asisten Manajer Produksi AFJ Among Prakosa di Yogyakarta, Senin.
Ikuti keterangan berita ini selanjutnya di sini.
BMKG: Tidak benar isu kekeringan panjang dan El-Nino pada 2020
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan tidak benar dan meminta masyarakat tidak mempercayai video dari sebuah akun YouTube yang mengatakan BMKG memprediksi adanya kekeringan panjang bertahun-tahun dan potensi El Nino pada 2020.
Untuk tahu lebih lanjut soal rincian BMKG bisa dibaca di sini.
Pewarta: Katriana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: