Nunukan (ANTARA) - Bupati Flores Timur Nusa Tenggara Timur (NTT), Antonius Hubertus Gege Hadjon mengajak warganya yang berada di Kabupaten Nunukan (Kalimantan Utara) untuk selalu menjunjung tinggi tradisi masyarakat setempat.
Dia mengingatkan pribahasa "dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung".
Ia ungkapkan ini saat rapat koordinasi dengan jajaran Pemkab Nunukan di Lantai 1 Kantor Bupati Nunukan, Senin.
Antonius menyatakan, kedatangannya di Kabupaten Nunukan dalam rangka melihat langsung keberadaan warganya sekaligus mengecek identitas kependudukan yang dimilikinya.
Bupati Flotim ini mengakui, ribuan warganya yang berdomisili di Kabupaten Nunukan dan sebagian belum memiliki identitas kependudukan karena mereka diantaranya bekas pekerja migran di Malaysia.
Bahkan, kata dia, Pemkab Flotim menemukan juga warganya yang telah berumahtangga tanla dokumen perkawinan yang sah.
Baca juga: Pemkab Nunukan tanggung biaya pengobatan "bayi plastik" hingga sembuh
Baca juga: Pemkab Flores Timur serius tangani warga eks buruh migran Malaysia
Karena itu, Antonius mengajak Pemkab Nunukan untuk bekerja sama dalam hal pengadaan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan oleh warga Flores Timur di daerah itu.
Kedatangannya Bupati Flores Timur bersama jajarannya di Kabupaten Nunukan akan mengunjungi perusahaan-perusahaan perkebunan tempat warganya bekerja.
Antonius mengakui pula bahwa demi peningkatan ekonomi keluarga khususnya kelangsungan pendidikan anak-anaknya sehingga banyak warganya yang tiba-tiba "menghilang" dari Flores Timur.
Tujuannya sebagian besar ke Papua dan Pulau Kalimantan atau menyeberang ke Malaysia menjadi pekerja migran baik legal maupun ilegal.
Namun Antonius menyatakan, sebagian warganya meninggalkan Flores Timur tanpa memiliki surat keterangan pindah wilayah tempat tinggal.
Sehubungan dengan keberadaan warga Flores Timur di Kabupaten Nunukan, dia meminta Pemkab Nunukan dapat bekerja sama dalam rangka pemenuhan hak-hak warganya di daerah itu.
Selain masalah dokumen kependudukan, Bupati Flores Timur juga telah menekankan kepada warganya di Kabupaten Nunukan agar benar-benar mencari nafkah untuk keluarga.
Tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu toleransi dalam bermasyarakat dengan cara menjunjung tinggi tradisi sekitar tempat tinggal atau tempat kerjanya, kata Antonius.
Pada kesempatan itu, Sekdakab Nunukan Serfianus mengutarakan, Pemkab Nunukan bersedia bekerjasama dengan Pemkab Flores Timur dalam hal pemenuhan dokumen kependudukan maupun kebutuhan lain-lainnya.
Serfianus menyatakan, Kabupaten Nunukan sebagai wilayah transit dari dan ke negeri jiran Malaysia. Bahkan dia tekankan, Kabupaten Nunukan sangat terbuka sehingga wajar jika penduduknya bervariasi dari berbagai daerah di Indonesia.
Bahkan dia sampaikan, perusahaan-perusahaan perkebunan dan pertambangan di daerah itu sebagian besar pekerjanya berasal dari NTT dan Sulsel.
Bupati Flotim NTT ajak warganya menjunjung tinggi tradisi di Nunukan
18 November 2019 23:59 WIB
TKI yang bekerja di Negeri Sabah diusir pemerintah Malaysia tiba di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kamis (10/10)
Pewarta: Rusman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: