Kualasimpang, Aceh (ANTARA) - PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field mengaku sedang mengubah suasana Kampung (Desa) Pusong Kapal di Kecamatan Seruway, Aceh Tamiang menjadi kampung pelangi dengan mengecat ulang rumah dan sarana umum untuk menunjang kawasan ekowisata.

"Total 160 bangunan pemukiman penduduk di kampung ini, 74 rumah di antaranya sudah dicat untuk program tahap pertama," ujar Legal and Relations (L&R) Pertamina EP Rantau Field, Fandi Prabudi di Kualasimpang, Senin.

Tidak hanya rumah yang diperbaiki catnya, lanjut dia, tetapi juga fasilitas umum di desa ini, meski pada awal pihaknya menemukan pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dekat dengan perairan Selat Malaka.

Akhirnya penduduk di kampung nelayan ini bersedia rumahnya "disulap" menjadi indah, setelah melihat salah satu rumah warga yang dicat warna-warni layaknya rumah pelangi dengan melibatkan personel TNI Kodim 0117/Aceh Tamiang demi menjadikan Pusong Kapal menjadi kampung pelangi.

Baca juga: Bangka Tengah dukung pembangunan Kampung Pelangi Kurau
Baca juga: Kamal Muara, warna Bugis di pelangi Jakarta


"Rumah di kampung pelangi Pusong Kapal ini, nanti kita akan buat ikon-ikon baru yang bisa dimanfaatkan untuk instagram selfie meniru, seperti di Malang, Jawa Timur. Selain untuk persiapan ke arah ekowisata satwa Tuntong Laut yang terus dilakukan," terangnya.

Ia menjelaskan, tujuan pengecatan seratusan rumah ini untuk menghilangkan kesan kumuh, termasuk jembatan tidak luput pengecatan ketika awal masuk ke kampung menggunakan beberapa jenis cat di antaranya tembok, kayu, dan pernis disesuaikan konstruksi bangunan.

Pihaknya mengakui bahwa pada bagian atap rumah masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan belum sempat dicat akibat khawatir rubuh ketika dinaiki, sehingga diputuskan ditunda diprogram selanjutnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina EP Rantau telah menggandeng mitra kerja Yayasan Satu Cita Lestari Indonesia (YSCLI) tetap konsisten menjadikan sebuah Pulau di Kampung Pusong Kapal sebagai daerah ekowisata alam, dan terus mempromosikan potensi Sumber Daya Alam (SDA) dimiliki, seperti hutan mangrove, dan hewan endemik spesies Tuntong Laut.

"Rumah-rumah yang kumuh-kumuh, langsung diberesin semua. Targetnya agar menarik untuk dikunjungi orang-orang yang ingin melihat Pusong Kapal, dan mengetahui spesies langka Tuntong Laut (Batagur borneoensis) yang tengah didorong pengembangannya menjadi ekowisata di Aceh Tamiang," tutur dia.

Baca juga: Menaker Hanif resmikan Kampung Pelangi pertama
Baca juga: Wisata swafoto di Kampung Pelangi Semarang