Balikpapan (ANTARA) - Pelatih tim pelajar Indonesia Bambang Warsito tidak gentar dengan nama besar Korea Selatan (Korsel), dan mengingatkan agar anak-anak asuhnya juga memiliki sikap mental serupa.

"Kita sejarahnya pernah mengalahkan mereka di kejuaraan ini. Jadi gak usah takut dengan nama besar, karena permainannya sama, anak-anak juga mumpuni," kata Bambang saat ditemui setelah sesi latihan tim di Lapangan Bima Sakti, Balikpapan, Senin.

Tim pelajar Indonesia akan berhadapan dengan Korsel pada pertandingan kedua Grup B Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia/Asian Schools Football Championship 2019, di Stadion Batakan, Balikpapan, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: Indonesia huni grup berat pada Kejuaraan Sepak bola Pelajar Asia 2019

Meski demikian, pelatih yang akrab disapa Coach Ito juga menyadari bahwa pemain-pemain Indonesia kerap kehilangan akal saat menghadapi tim-tim besar. Oleh sebab itu, Bambang mengingatkan bahwa faktor mental akan menjadi salah satu penentu hasil pertandingan.

"Siapa yang kuat mentalnya, dia akan memenangkan pertandingan," kata Bambang.

Faktor mental itu mungkin akan terbantu dengan kehadiran para penonton, yang pada pertandingan pertama memadati Stadion Batakan.

"Mungkin bagi anak-anak hal itu akan menjadi motivasi, karena selain Supriadi dan kawan-kawan, pemain lain belum pernah bermain dengan ditonton begitu banyak penonton," ujar Bambang.

Baca juga: Timnas pelajar Indonesia bantai Sri Lanka 8-0 di laga perdana

Bambang kemudian memberi indikasi bahwa Muhammad Supriadi akan mendapat lebih banyak kesempatan bermain, setelah hanya tampil sebagai pemain pengganti.

Sementara itu, salah satu pemain berpengalaman lain yakni Salman Alfarid belum tentu dapat dimainkan besok. Sebab ia didera cedera punggung kaki kiri saat melawan Sri Lanka pada laga pembukaan.

Saat sesi latihan tim berlangsung, Salman berlatih terpisah dari rekan-rekannya dan lebih banyak melakukan sesi tanpa bola.

Baca juga: Bagi-bagi bola tandai dibukanya Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia