Natuna (ANTARA) (ANTARA) - Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah meninjau alat utama sistem senjata (Alutsista) berupa 14 unit Roket Astros II MK 6 yang baru tiba di Teluk Buton, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin.

Pangdam didampingi Wakil Bupati Natuna, Ngesti Yuni Suprapti, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), serta pimpinan Lembaga Adat Melayu (LAM) turut melakukan pemeriksaan langsung terhadap alutsista yang baru tersebut.

"Ada 14 unit Roket Astros II MK 6 yang baru tiba di Natuna," kata Mayjen Mohamad Sabrar Fadhilah.

Menurut Pangdam, keberadaan alutsista yang baru ini dalam rangka memperkuat keamanan di wilayah perbatasan.

Natuna sendiri, kata dia, merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan luar negeri seperti Thailand, Vietnam, Malaysia dan Laut China Selatan.

"Sehingga kesiapan dan kemampuan alutsista persenjataan TNI di perbatasan akan terus diperkuat," ujarnya.

Baca juga: Lapan dan BPPT lakukan riset roket untuk modifikasi cuaca


Dalam kunjungan tersebut, Pangdam juga mengparesiasi semangat prajurit TNI melaksanakan kewajibannya demi menjaga kedaulatan NKRI khususnya di area perbatasan.

"Alhamdulilah kita semua patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena semua prajurit yang bertugas di perbatasan Natuna dalam kondisi sehat dan siap digerakkan,” tuturnya.

Komandan Batalyon Komposit 1/Gardapati, Letkol Inf Rahmat, menyampaikan 14 Unit Astros tersebut akan ditempatkan di Natuna sebagai bagian dari alutsista pendukung Kesatuan Militer Terintegrasi Natuna.

Satuan terintegrasi meliputi Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahan Udara dan Baterai Artileri Medan.

"Roket Astros merupakan senjata terbaru buatan Avibras Aeroespecial Brasil, memiliki daya jangkau sejauh 300 km. Ia juga mempunyai daya ledak dan hancur super kuat," sebut Rahmat.

Batalyon Komposit 1/Gardapati merupakan satuan siap gerak TNI untuk menghadapi penugasan yang bersifat mendesak dan dapat dikerahkan dalam waktu singkat.

Baca juga: Ditargetkan 2019 dua pusat teknis LAPAN menjadi Pusat Unggulan Iptek