Temasek Foundation International kunjungi Trenggalek
18 November 2019 17:32 WIB
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (kedua kanan) menyambut kedatangan delegasi Temasek Foundation International (TFI) dari Singapura, di Trenggalek, Senin (18/11/2019) (IST/foto Humas Trenggalek)
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Temasek Foundation International (TFI), sebuah organisasi nirlaba di bawah filantropis perusahaan multinasional Temasek Groups yang berbasis di Singapura, mengunjungi Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin dengan agenda menindaklanjuti rencana kerja sama "Urban Governance Program Center for Liveable Cities (CLC) Team" dengan pemerintah daerah setempat.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam siaran pers-nya, Senin menjelaskan, Delegasi TFI ini akan tinggal di daerah itu hingg tiga hari ke depan.
"Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu kota yang dipilih oleh Temasek Foundation untuk menindaklanjuti kerja sama setelah sebelumnya delegasi Trenggalek berkunjung ke Singapura," kata M. Nur Arifin menjelaskan.
Delegasi Temasek Foundation International (TFI) yang datang ke Trenggalek kali ini adalah Deputy Director CLC Teo Jing Kok, Manager CLC Kuang Jin Yi, dan Senior Director TFI Joanne Ng.
Dijelaskan, fokus dari kunjungan TFI sendiri ke Trenggalek untuk penanganan kawasan kumuh khususnya di area perkotaan dan kawasan selatan.
"Temasek Foundation ingin melihat perkembangan action plan yang sudah disusun sejauh ini," katanya.
Lanjut dia, kunjungan tersebut ditujukan untuk menjajaki kerjasama lebih jauh antara Singapura dan Pemkab Trenggalek, mengenai isu manajemen limbah, penataan kawasan kumuh, strategi perencanaan jangka panjang untuk kota yang berkelanjutan dan beberapa hal yang lainnya.
Nur Arifin mengaku bersyukur, bahwa saat ini semakin banyak partner yang datang untuk membantu daerahnya semakin bergerak maju sebagaimana slogan "MEROKET" (maju ekonomi rakyat, orangnya kreatif, ekosistem terjaga).
Hal ini seperti di negara Singapura yang memiliki tiga pilar pembangunan, yaitu ekonomi yang berkelanjutan, kualitas hidup yang baik dan lingkungan hidup.
Dalam kunjungan mereka kali ini, Bupati Trenggalek ini mencoba memikat tim TFI dengan platform gotong-royong yang diterapkan didalam mensolusikan masalah kota kumuh, mulai dari kawasan tamanan, hutan kota, keberadaan desa wisata, yang menunjang kawasan komersial dan pelayanan publik. (*)
Baca juga: Wali Kota Makassar pembicara di HUT ke-10 Temasek Singapura
Baca juga: Presiden SBY dedikasikan order Temasek kepada rakyat
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dalam siaran pers-nya, Senin menjelaskan, Delegasi TFI ini akan tinggal di daerah itu hingg tiga hari ke depan.
"Kabupaten Trenggalek menjadi salah satu kota yang dipilih oleh Temasek Foundation untuk menindaklanjuti kerja sama setelah sebelumnya delegasi Trenggalek berkunjung ke Singapura," kata M. Nur Arifin menjelaskan.
Delegasi Temasek Foundation International (TFI) yang datang ke Trenggalek kali ini adalah Deputy Director CLC Teo Jing Kok, Manager CLC Kuang Jin Yi, dan Senior Director TFI Joanne Ng.
Dijelaskan, fokus dari kunjungan TFI sendiri ke Trenggalek untuk penanganan kawasan kumuh khususnya di area perkotaan dan kawasan selatan.
"Temasek Foundation ingin melihat perkembangan action plan yang sudah disusun sejauh ini," katanya.
Lanjut dia, kunjungan tersebut ditujukan untuk menjajaki kerjasama lebih jauh antara Singapura dan Pemkab Trenggalek, mengenai isu manajemen limbah, penataan kawasan kumuh, strategi perencanaan jangka panjang untuk kota yang berkelanjutan dan beberapa hal yang lainnya.
Nur Arifin mengaku bersyukur, bahwa saat ini semakin banyak partner yang datang untuk membantu daerahnya semakin bergerak maju sebagaimana slogan "MEROKET" (maju ekonomi rakyat, orangnya kreatif, ekosistem terjaga).
Hal ini seperti di negara Singapura yang memiliki tiga pilar pembangunan, yaitu ekonomi yang berkelanjutan, kualitas hidup yang baik dan lingkungan hidup.
Dalam kunjungan mereka kali ini, Bupati Trenggalek ini mencoba memikat tim TFI dengan platform gotong-royong yang diterapkan didalam mensolusikan masalah kota kumuh, mulai dari kawasan tamanan, hutan kota, keberadaan desa wisata, yang menunjang kawasan komersial dan pelayanan publik. (*)
Baca juga: Wali Kota Makassar pembicara di HUT ke-10 Temasek Singapura
Baca juga: Presiden SBY dedikasikan order Temasek kepada rakyat
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: