Pasuruan (ANTARA News) - Pembagian zakat yang dilakukan keluarga seorang dermawan, H. Syaichon, di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9), berubah menjadi bencana. Sampai berita ini diturunkan, sedikitnya dua orang tewas, dan puluhan lainnya pingsan serta luka-luka akibat terinjak-injak. Pembagian zakat dengan nilai nominal Rp30 ribu per orang yang baru berlangsung sekitar seperempat jam itu akhirnya dihentikan. Tidak ada petugas keamanan yang ikut membantu mengamankan ribuan calon penerima zakat. Peristiwa tragis terjadi saat pembagian zakat dimulai pukul 10.00 WIB. Ribuan warga miskin yang datang dari berbagai pelosok desa di sekitar Kota dan Kabupaten Pasuruan berebut saling berdesakan. Sementara pintu hanya dibuka hanya satu per satu orang saja. Akibatnya, ribuan orang yang terkonsentrasi di sebuah gang tak bisa bergerak. Bahkan orang yang pingsan pun tidak bisa keluar. Saat terjadi gerakan, sebagian orang jatuh dan langsung terinjak-injak. Tumpukan manusia padat tidak bisa ditarik, sehingga yang berada di bagian bawah kehabisan nafas dan meninggal dunia. Belum terindentifikasi berapa jumlah korban hingga berita ini diturunkan. Bahkan polisi yang dihubungi masih belum datang, karena tidak mengetahaui adanya laporan kegiatan tersebut. Begitu juga Walikota Pasuruan, Aminurrokhman, saat dihubungi juga merasa kaget, karena tidak ada laporan kegiatan pembagian zakat tersebut. Bukan pertama kalinya Keributan pembagian zakat keluarga H. Syaichon ini sebenarnya bukan pertama kali ini saja. Bahkan pembagian zakat pada setiap 15 Ramadhan itu selalu menimbulkan masalah. Puluhan orang pingsan, tetapi kali ini bahkan menelan korban tewas. Kejadian tragis terus berulang, karena keluarga pemberi zakat kurang siap mengatur ribuan orang yang saling berdesakan, sementara tenaga pembagi zakat hanya dilakukan dan diatur oleh sejumlah orang dari pihak keluarga saja. Padahal setiap pembagian zakat, ribuan fakir miskin yang umumnya perempuan, datang dari berbagai pelosok desa di sekitar Kota dan Kabupaten Pasuruan. Mulai sekitar pukul 06.00 WIB ribuan warga miskin sudah berdatangan dan antre berdesakan. Semenatara pembagian zakat dimulai pukul 10.00 WIB. Warga takut datang terlambat, karena setelah pukul 10.00 pintu ditutup. Ribuan warga calon penerima zakat mulai pagi masuk ke gang sekitar rumah. Mereka ditampung dalam gang jalan yang ditutup pagar dan atap terpal. Pembagian zakat belum dimulai puluhan warga telah jatuh pingsan. Namun demikian, keluarga H. Syaichon belum membagikan zakatnya sebelum pukul 10.00 WIB tepat. Kali ini naas menimpa. Baru sekitar seperempat jam pembagian zakat dimulai, korban berjatuhan. (*)