Manado (ANTARA) - Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Manado mencatat sekitar 110.459 orang Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Sulawesi Utara selama 2019.

"Dari Januari hingga Oktober 2019 terdapat 110.459 orang WNA masuk melalui tempat pemeriksaan Imigrasi Bandara Sam Ratulangi Manado," kata Kanim Manado Friece Sumolang, di Manado, Minggu,

Ia mengatakan kunjungan WNA itu antara lain dalam rangka berwisata, berbisnis ataupun bekerja, sesuai dengan visa yang dimiliki.

WNA masuk dalam rangka atau tujuan wisata sebanyak 107.730 orang, dalam rangka bisnis 1.961 orang dan bekerja 835 orang.

"Untuk tujuan wisata dibandingkan periode yang sama tahun 2018 mengalami peningkatan. Dimana pada saat itu sebanyak 105.583 orang sementara saat ini 107.630 orang atau meningkat sebanyak 2.087 orang," katanya.

Ia mengatakan terdapat lima negara dengan WNA terbanyak yang mengunjungi Sulut masing-masing terdiri dari China 98.082 orang disusul Jerman 2.088 orang, Singapura 1.721 orang, Amerika Serikat 1.507 orang dan Australia 997 orang.

Sementara sisanya antara lain dari Inggris, Italia, Swiss, Malaysia dan Perancis.

Baca juga: Warga Belanda divonis dua tahun kasus perdagangan satwa dilindungi


jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang masuk melalui pelabuhan Bitung ataupun penerbangan domestik.

"Diprediksikan jumlahnya terus akan bertambah seiring dengan upaya dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara di sektor pariwisata antara lain menggalakkan promosi oleh Dinas Pariwisata dan juga Asita," katanya.

Ia mengatakan berbagai upaya dilakukan Imigrasi Manado dalam memberikan pelayanan terbaik kepada WNA yang masuk ke daerah ini, melalui peningkatan pelayanan, mengingat wajah Indonesia yang pertama dilihat oleh WNA adalah petugas Imigrasi.

Untuk itu petugas memberikan pelayanan yang ramah, cepat, tepat, tetapi tidak meninggalkan pengamanan, ujarnya.

"Karena petugas-petugas kita juga menjaga pintu gerbang negara, petugas juga memberikan pelayanan yang santun, ramah dan sopan, karena di situlah orang asing melihat inilah orang Indonesia pertama kali," katanya.

Ia menambahkan kendatipun terbatas SDM-nya, tetapi pihaknya tetap menjaga komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung program-program pariwisata Sulut.


Baca juga: Dua WNA buka salon kecantikan ilegal di Jakarta