Brisbane, (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB-NU) Prof Dr H Said Agil Siradj, MA, melakukan safari Ramadhan di empat kota di Australia mulai 21 September. Kegiatan dakwah beberapa harinya itu dimulai di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra pada 21 September, kata seorang pengurus NU di Canberra. "Insya Allah Pak Said Agil Siradj tiba di Sydney pada 21 September pagi dan pada malam harinya mengisi acara di KBRI Canberra," kata Ketua Tanfidziah Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Australia-Selandia Baru, HS Eko Zuhri Ernada, kepada ANTARA, Minggu, berkaitan dengan kegiatan komunitas Muslim Indonesia mengisi Ramadhan. Selain mengisi pengajian ramadhan di KBRI Canberra, Said Agil Siradj juga akan bertemu masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane, Adelaide dan Melbourne, katanya. "Sydney dilewati karena padatnya acara beliau, sedangkan waktu berkunjungnya pendek. Kunjungan Pak Agil juga terkait dengan program Pengurus Besar NU bertemu para `nahdliyin` (sebutan populer warga NU) di Australia," kata kandidat doktor yang meneliti perbandingan masalah kebebasan beragama di negara-negara di Timur Tengah dan Indonesia itu. Selain menghadirkan tokoh di pengajian ramadhan, PCI NU Australia-Selandia Baru juga menyemarakkan kegiatan di bulan suci ini dengan mengisi acara radio komunitas negara bagian Capital Australian Territory (ACT) dan pesantren ramadhan yang mengupas masalah zikir dan tasawuf bagi umum di kampus Universitas Nasional Australia (ANU). Dalam acara radio komunitas dengan segmen pendengar warga Indonesia, termasuk mereka yang menikah dengan warga negara Australia, PCI NU membicarakan hal-hal yang terkait dengan fikih puasa dalam konteks dinamika kehidupan komunitas Muslim di Australia, katanya. Salah satu basis dakwah PCI NU di Australia adalah mendukung gerakan dakwah Islam moderat, kata Eko. Selain di Canberra, para "nahdliyin" yang jumlahnya mencapai sekira 500 juga berdomisili di berbagai kota utama negara bagian Northern Territory (NT), New South Wales, Queensland, Victoria, Australia Selatan, Australia Barat, dan Tasmania. Umumnya mereka adalah mahasiswa, residen tetap dan kaum pekerja. Di seluruh Australia, terdapat lebih dari 340 ribu orang Islam. Mereka berasal dari beragam bangsa.(*)