Kota Batu (ANTARA) - Petinju Indonesia Ongen Saknosiwi merebut sabuk juara dunia tinju kelas bulu versi International Boxing Association (IBA) setelah menang angka atas petinju Filipina Marco Demecillo pada laga di Jatim Park 3 Kota Batu, Minggu.

Kemenangan angka itu didapat setelah ketiga juri yang bertugas memberikan angka kemenangan pada petinju asal Maluku itu.

Juri pertama memberikan nilai 116-112, 118-110 dan 119-112. Dengan kemenangan ini Ongen dinobatkan sebagai juara dunia tercepat karena meraih gelar hanya dari delapan laga profesional saja.

Laga pun cukup meraih pada dua ronde awal meski kedua petinju masih saling menjajaki meski petinju tuan rumah Ongen Saknosiwi beberapa kali pukulannya masuk.

Namun, secara umum pertarungan berlangsung imbang karena sang lawan juga tidak kalah dalam melakukan serangan.

Baca juga: Menunggu dua petinju andalan Indonesia kejar titel juara dunia di Batu

Momen untuk menjatuhkan lawan didapat Ongen pada ronde ketiga. Pertahanan Demecillo sempat goyang setelah mendapatkan pukulan keras dari Ongen. Hanya saja, petinju yang juga anggota TNI AU ini tidak bisa menyelesaikan pertarungan dengan baik.

Pada ronde empat giliran Demecillo yang menekan. Pukulan-pukulan kerasnya terus menghujam ke muka Ogen. Namun, jagoan tuan rumah tidak patah semangat dan terus memberikan perlawanan. Kondisi yang sama terjadi di ronde lima.

Baca juga: Ongen Saknosiwi tak sabar jadi juara dunia tercepat

Pertarungan bertambah seru setelah banyak penonton yang mengunggulkan jagoannya berteriak memberikan semangat. Petinju Filipina yang dikenal tahan pukul itu terlihat lebih tenang meski terus mendapatkan pukulan dari Ongen.

Pada ronde tujuh Ongen terus ditekan oleh Demecillo. Beberapa kali pukulannya mendarat di muka petinju tuan rumah yang mendapatkan dukungan penuh dari penonton. Ongen juga tidak tinggal diam meski pukulan yang dilancarkan tidak begitu keras.

Terus ditekan, Ongen berusaha bangkit dan berbalik menekan pada ronde sepuluh. Hanya saja yang dilakukan tidak seperti di awal laga. Petinju asal Maluku mulai banyak mengatur ritme permainan dan cenderung bergerak untuk menghindari pukulan lawan. Kondisi yang sama terjadi pada ronde 11.

Baca juga: Ongen Saknosiwi berharap Menpora baru saksikan langsung pertarungannya

Pada ronde pamungkas, Ongen bermain lebih hati-hati karena dalam kondisi unggul. Petinju di bawah naungan Mahkota Promotions itu terus mengolor waktu dan akhirnya pertarungan berakhir.

Kemenanganpun diraih Ongen Saknosisi dan sabuk juara diberikan oleh Ketua Umum NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.