Manado (ANTARA) - Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Sulawesi Utara, Edward H Mengko berharap warga di daerah tetap waspada dan beraktivitas normal pascagempa magnitudo 7,1 di Jailolo-Maluku Utara, Jumat (15/11) dini hari.
"Tetaplah waspada, beraktivitaslah seperti biasa dan tidak terpengaruh dengan berita yang tidak jelas sumbernya," katanya di Manado, Sabtu.
Setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan itu, kata dia, secara alamiah akan terjadi gempa bumi susulan.
Hal ini disebabkan karena batuan yang terdeformasi di sekitaran pusat gempa masih akan terus melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi sampai mencapai kestabilannya.
Jadi kejadian gempa bumi susulan, katanya, setelah kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan adalah hal yang normal.
"Kami tetap berharap masyarakat terus memastikan sumber informasi hanya dari BPBD setempat atau dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," katanya.
Ia menjelaskan BMKG akan terus melakukan pemantauan aktivitas gempa bumi susulan, dan segera akan memberikan informasi jika terjadi gempa bumi dengan kekuatan signifikan.
Masyarakat, kata Edward H Mengko, dapat mengakses informasi BMKG lewat aplikasi melalui "smartphone" infobmkg atau WRS-BMKG atau lewat halaman Facebook fanpage BMKG Sulut.
BMKG memutakhirkan gempa Jailolo, Provinsi Maluku Utara yang sebelumnya magnitudo 7,4 menjadi 7,1.
Gempa yang terjadi pukul 23:17:43 WIB tersebut terjadi di lokasi 1.67 LU, 126.39 BT atau kira-kira 137 kilometer Barat Laut Jailolo-Maluku Utara pada kedalaman 73 kilometer.
Baca juga: Stasiun Geofisika Winangun-Manado rekam 9 kali gempa
Baca juga: Warga pesisir Kota Bitung mengungsi pascagempa Jailolo
Baca juga: Pascagempa Jailolo, rumah rusak di Kota Bitung ditangani pemda
Pascagempa, masyarakat diimbau tetap waspada dan beraktivitas normal
16 November 2019 13:25 WIB
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Edward H Mengko. (FOTO ANTARA/dok)
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: