Pasca gempa, aliran listrik Maluku Utara dan Sulawesi Utara normal
16 November 2019 10:17 WIB
Ilustrasi. Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo di Pulau Batang Dua Kota Ternate masih berada di pengungsian, Jumat (15/11/2019) dini hari. ANTARA/Abdul Fatah/aa.
Jakarta (ANTARA) - Pasca gempa sebesar 7,4 skala richter yang terjadi di Maluku Utara dan Sulawesi Utara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus melakukan pemantauan serta memastikan kelistrikan sudah berangsur normal.
“Kemarin, sehari setelah gempa, PLN melaporkan kondisi ketenagalistrikan kedua wilayah tersebut normal. Kita (Kementerian ESDM) melalui Ditjen Ketenagalistrikan terus memantau wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara agar listrik disana tetap aman," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Maluku hadapi 150 kali gempa susulan
Agung menambahkan bahwa saat terjadi gempa terutama di wilayah Sulawesi Utara ada beberapa fasilitas listrik mengalami gangguan. Namun hal ini cepat ditanggapi oleh PLN sehingga kerusakan sudah dapat diatasi dan saat ini masyarakat sudah bisa menikmati listrik seperti biasa.
Wilayah Maluku Utara yang wilayahnya paling dekat dengan titik gempa adalah Pulau Batang Dua. Meski demikian, kondisi kelistrikan di wilayah tersebut masih aman. Seperti yang dilaporkan PLN, Pulau Batang Dua memiliki daya mampu sebesar 110 kW dengan beban puncak sebesar 98kW.
Serta untuk di wilayah Ternate-Tidore secara keseluruhan, pasokan listrik untuk masyarakat juga dilaporkan aman. Wilayah ini memiliki daya mampu sebesar 52 MW dengan beban puncak sebesar 40,8 MW.
Selain itu, PLN juga telah melaporkan kondisi listrik di Jailolo, Kabulaten Halmahera, Maluku Utara juga dipastikan aman. Jailolo memiliki daya mampu sebesar 3,86 MW dan beban puncak sebesar 3,78 MW.
Kelistrikan aman juga terpantau di wilayah Tobelo dan Daruba (Pulau Morotai). Untuk sistem kelistrikan di Tobelo daya mampunya sebesar 10,7 MW dan beban puncak sebesar 8 MW. Di wilayah Daruba saat ini daya mampu sebesar 3,4 MW dengan beban puncak sebesar 2,1 MW.
Meski terpantu aman, Agung menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan apabila ada gangguan kelistrikan kepada kantor dan unit pelayanan PLN terdekat. "Kita berharap semua masyarakat dapat tetap aman dan aktivitas kembali normal tanpa gangguan," ungkap Agung.
Baca juga: Kekuatan gempa Maluku setara 30-40 kali bom atom Hiroshima
Baca juga: Kemenparekraf terus pantau pariwisata Malut pascagempa
“Kemarin, sehari setelah gempa, PLN melaporkan kondisi ketenagalistrikan kedua wilayah tersebut normal. Kita (Kementerian ESDM) melalui Ditjen Ketenagalistrikan terus memantau wilayah Maluku Utara dan Sulawesi Utara agar listrik disana tetap aman," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Maluku hadapi 150 kali gempa susulan
Agung menambahkan bahwa saat terjadi gempa terutama di wilayah Sulawesi Utara ada beberapa fasilitas listrik mengalami gangguan. Namun hal ini cepat ditanggapi oleh PLN sehingga kerusakan sudah dapat diatasi dan saat ini masyarakat sudah bisa menikmati listrik seperti biasa.
Wilayah Maluku Utara yang wilayahnya paling dekat dengan titik gempa adalah Pulau Batang Dua. Meski demikian, kondisi kelistrikan di wilayah tersebut masih aman. Seperti yang dilaporkan PLN, Pulau Batang Dua memiliki daya mampu sebesar 110 kW dengan beban puncak sebesar 98kW.
Serta untuk di wilayah Ternate-Tidore secara keseluruhan, pasokan listrik untuk masyarakat juga dilaporkan aman. Wilayah ini memiliki daya mampu sebesar 52 MW dengan beban puncak sebesar 40,8 MW.
Selain itu, PLN juga telah melaporkan kondisi listrik di Jailolo, Kabulaten Halmahera, Maluku Utara juga dipastikan aman. Jailolo memiliki daya mampu sebesar 3,86 MW dan beban puncak sebesar 3,78 MW.
Kelistrikan aman juga terpantau di wilayah Tobelo dan Daruba (Pulau Morotai). Untuk sistem kelistrikan di Tobelo daya mampunya sebesar 10,7 MW dan beban puncak sebesar 8 MW. Di wilayah Daruba saat ini daya mampu sebesar 3,4 MW dengan beban puncak sebesar 2,1 MW.
Meski terpantu aman, Agung menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan segera melaporkan apabila ada gangguan kelistrikan kepada kantor dan unit pelayanan PLN terdekat. "Kita berharap semua masyarakat dapat tetap aman dan aktivitas kembali normal tanpa gangguan," ungkap Agung.
Baca juga: Kekuatan gempa Maluku setara 30-40 kali bom atom Hiroshima
Baca juga: Kemenparekraf terus pantau pariwisata Malut pascagempa
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: