Tempuh 1000 km, Tim Toyota pelajari karakter pengendara di Pulau Jawa
16 November 2019 08:49 WIB
(Ki-ka) Team Captain of 5 Continents Drive in Indonesia, Kazuaki Abiru dan Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM), Yoshihiro Nakata di acara Toyota di Surabaya, Jumat (15/11/2019). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Surabaya (ANTARA) - Tim Toyota 5 Continents Drive Asia 2019-2020 berhasil menempuh jarak 1.000 km selama empat hari di Pulau Jawa, mulai dari Jakarta dan mengakhirinya di Surabaya pada Jumat (15/11).
Selama empat hari perjalanannya menjelajahi Pulau Jawa, Team Captain of 5 Continents Drive in Indonesia, Kazuaki Abiru, mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan dan mempelajari karakteristik dan keunikan para pengendara di Indonesia.
Baca juga: Toyota akhiri 1.000 km "5 Continents Drive Asia 2019-2020" di Surabaya
"Hal baru pertama, konsumen di Indonesia identik dengan keluarganya yang banyak, sehingga mereka memerlukan mobil dengan seat depan-tengah-belakang," ujar Kazuaki saat ditemui di Surabaya, Jumat (15/11) malam.
Lebih lanjut, ketua tim rombongan Toyota di Indonesia itu mengatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung menyukai mobil dengan tampilan depan yang memiliki kesan gagah dan kuat.
Namun, ia memprediksi tren ini dapat berubah ke desain yang lebih kompak dan smart di waktu mendatang.
Baca juga: Mengenal mobil listrik Toyota yang "mungkin" dibawa ke Indonesia
Sementara dari sisi kondisi jalan di Indonesia, Kazuaki berpendapat bahwa kondisi jalan tol TransJawa yang belum lama beroperasi itu ia nilai masih belum konsisten.
"Dari tinjauan kita, jalan di TransJawa masih ada yang bergelombang, lalu ada yang beraspal dan tidak, juga sedikit bumpy," kata dia.
Lebih lanjut, hal yang cukup mencolok di jalanan beberapa wilayah Jawa yang telah ia kunjungi memiliki jumlah pengendara motor yang lebih dominan dibandingkan dengan pengendara mobil.
"Pengguna motor sangat banyak, dan mereka biasa untuk menyalip dari banyak sisi, kanan-kiri," ujarnya.
Kazuaki berharap, dengan merasakan kondisi infrastruktur jalan, kultur berkendara, hingga keberagaman kebutuhan konsumen di Indonesia secara langsung, dapat menjadi acuan Toyota untuk membuat mobil yang lebih baik.
Selain itu, dengan meninjau testimoni dan saran dari pengguna mobil pabrikan Jepang di Indonesia, diharapkan mampu memberikan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Nah tujuannya adalah untuk membuat mobil yang cocok dan bisa beradaptasi di lingkungan penggunanya. Toyota juga terus melakukan polish buat teknologinya," kata dia.
Baca juga: Toyota Raize, harga dan spesifikasi
Baca juga: Ambisi Toyota mengejar "ketertinggalan" pengembangan mobil listrik
Selama empat hari perjalanannya menjelajahi Pulau Jawa, Team Captain of 5 Continents Drive in Indonesia, Kazuaki Abiru, mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan dan mempelajari karakteristik dan keunikan para pengendara di Indonesia.
Baca juga: Toyota akhiri 1.000 km "5 Continents Drive Asia 2019-2020" di Surabaya
"Hal baru pertama, konsumen di Indonesia identik dengan keluarganya yang banyak, sehingga mereka memerlukan mobil dengan seat depan-tengah-belakang," ujar Kazuaki saat ditemui di Surabaya, Jumat (15/11) malam.
Lebih lanjut, ketua tim rombongan Toyota di Indonesia itu mengatakan bahwa masyarakat Indonesia cenderung menyukai mobil dengan tampilan depan yang memiliki kesan gagah dan kuat.
Namun, ia memprediksi tren ini dapat berubah ke desain yang lebih kompak dan smart di waktu mendatang.
Baca juga: Mengenal mobil listrik Toyota yang "mungkin" dibawa ke Indonesia
Sementara dari sisi kondisi jalan di Indonesia, Kazuaki berpendapat bahwa kondisi jalan tol TransJawa yang belum lama beroperasi itu ia nilai masih belum konsisten.
"Dari tinjauan kita, jalan di TransJawa masih ada yang bergelombang, lalu ada yang beraspal dan tidak, juga sedikit bumpy," kata dia.
Lebih lanjut, hal yang cukup mencolok di jalanan beberapa wilayah Jawa yang telah ia kunjungi memiliki jumlah pengendara motor yang lebih dominan dibandingkan dengan pengendara mobil.
"Pengguna motor sangat banyak, dan mereka biasa untuk menyalip dari banyak sisi, kanan-kiri," ujarnya.
Kazuaki berharap, dengan merasakan kondisi infrastruktur jalan, kultur berkendara, hingga keberagaman kebutuhan konsumen di Indonesia secara langsung, dapat menjadi acuan Toyota untuk membuat mobil yang lebih baik.
Selain itu, dengan meninjau testimoni dan saran dari pengguna mobil pabrikan Jepang di Indonesia, diharapkan mampu memberikan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
"Nah tujuannya adalah untuk membuat mobil yang cocok dan bisa beradaptasi di lingkungan penggunanya. Toyota juga terus melakukan polish buat teknologinya," kata dia.
Baca juga: Toyota Raize, harga dan spesifikasi
Baca juga: Ambisi Toyota mengejar "ketertinggalan" pengembangan mobil listrik
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: