Ini dia saran Gubernur Jatim agar semakin banyak warga yang makan ikan
15 November 2019 21:21 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tiga kanan) dan istri Wagub Jatim Emil Dardak selaku ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Jatim, Arumi Bachsin (dua kiri) di sela melihat ikan tuna sirip kuning seberat 56 kg pada 'Jatim Fish And Marine Exhibition 2019' di Parkir timur Plaza Surabaya, Jumat (15/11/2019). (ANTARA FOTO/Fiqih Arfani)
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengharapkan berbagai inovasi dari berbagai pihak untuk mengajak masyarakat, khususnya di wilayah setempat, agar semakin gemar makan ikan.
"Mari terus menggalakkan gemar makan ikan," ujar Khofifah ketika ditemui usai pembukaan "Jatim Fish And Marine Exhibition 2019" di halaman Parkir timur Plaza Surabaya, Jumat.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengaku sempat kagum dengan inovasi berupa ekstrak ikan tuna yang diolah menjadi cokelat.
"Jadi kalau ada anak yang susah makan ikan maka bisa dikenalkan dengan menggunakan cokelat ini. Tentu saja ini sangat inovatif," ucap mantan menteri sosial tersebut.
Baca juga: Milenial jadi target peningkatan konsumsi ikan
Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut juga mengapreasisi adanya ekstrak ikan yang dicampur dengan daun kelor yang diketahui memiliki kandungan vitaminnya tinggi, bahkan antioksidannya.
Gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut juga mengingatkan pentingnya petik olah kemas jual, sebab dengan diolah maka ikan tidak mudah busuk.
"Biasanya iklan busuk diolah untuk tepung ikan. Tapi kan tidak semua punya mesin pengolah menjadi tepung ikan. Nah, sekarang harus semakin disiapkan proses petik olah kemas jual ini sehingga tak sampai membusuk," katanya.
Sementara itu, acara "Jatim Fish and Marine Exhibition 2019" berlangsung 15 hingga 17 November 2019 dengan memamerkan ikan serta hasil olahan laut dari kota dan kabupaten di Jatim.
Beberapa hasil olahan ikan dan laut yang dipamerkan di antaranya, dimsum ikan, rujak manis tuna, es rumput laut, sambal ikan, keripik dan sambal udang.
Baca juga: KKP terus upayakan peningkatan konsumsi ikan domestik
Di sisi lain, pada kesempatan sama juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni sebanyak 11.089 sajian bandeng presto.
Menurut Senior Manajer MURI, Arian Siregar, rekor di Surabaya tersebut memecahkan rekor di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada 2015 yang saat itu terdapat 9.939 sajian ikan bandeng.
Piagam penghargaan dari MURI dalam pemecahan rekor sajian bandeng presto diberikan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Arumi Bachsin selaku ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim.
Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Jatim, Mohammad Gunawan Saleh juga mengatakan, selain promosi produk perikanan, pemecahan rekor MURI sajian bandeng presto diharapkan mampu mendongkrak semangat dalam meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Jatim.
"Pemecahan Rekor MURI ini merupakan inisiatif dari para UKM yang bergerak di sektor perikanan dan akan terus mendorong agar konsumsi ikan di masyarakat semakin meningkat," tuturnya.
Baca juga: KKP apresiasi Forikan dukung pemerintah cegah stunting
Baca juga: Tekan stunting dan dongkrak konsumsi, KKP gencar kampanye Gemarikan
Baca juga: Kampanye konsumsi ikan, KKP targetkan 2024 Lombok Barat bebas stunting
"Mari terus menggalakkan gemar makan ikan," ujar Khofifah ketika ditemui usai pembukaan "Jatim Fish And Marine Exhibition 2019" di halaman Parkir timur Plaza Surabaya, Jumat.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengaku sempat kagum dengan inovasi berupa ekstrak ikan tuna yang diolah menjadi cokelat.
"Jadi kalau ada anak yang susah makan ikan maka bisa dikenalkan dengan menggunakan cokelat ini. Tentu saja ini sangat inovatif," ucap mantan menteri sosial tersebut.
Baca juga: Milenial jadi target peningkatan konsumsi ikan
Selain itu, gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut juga mengapreasisi adanya ekstrak ikan yang dicampur dengan daun kelor yang diketahui memiliki kandungan vitaminnya tinggi, bahkan antioksidannya.
Gubernur yang juga Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama tersebut juga mengingatkan pentingnya petik olah kemas jual, sebab dengan diolah maka ikan tidak mudah busuk.
"Biasanya iklan busuk diolah untuk tepung ikan. Tapi kan tidak semua punya mesin pengolah menjadi tepung ikan. Nah, sekarang harus semakin disiapkan proses petik olah kemas jual ini sehingga tak sampai membusuk," katanya.
Sementara itu, acara "Jatim Fish and Marine Exhibition 2019" berlangsung 15 hingga 17 November 2019 dengan memamerkan ikan serta hasil olahan laut dari kota dan kabupaten di Jatim.
Beberapa hasil olahan ikan dan laut yang dipamerkan di antaranya, dimsum ikan, rujak manis tuna, es rumput laut, sambal ikan, keripik dan sambal udang.
Baca juga: KKP terus upayakan peningkatan konsumsi ikan domestik
Di sisi lain, pada kesempatan sama juga dilakukan pemecahan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni sebanyak 11.089 sajian bandeng presto.
Menurut Senior Manajer MURI, Arian Siregar, rekor di Surabaya tersebut memecahkan rekor di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada 2015 yang saat itu terdapat 9.939 sajian ikan bandeng.
Piagam penghargaan dari MURI dalam pemecahan rekor sajian bandeng presto diberikan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Arumi Bachsin selaku ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim.
Kepala Dinas Perikanan Dan Kelautan Jatim, Mohammad Gunawan Saleh juga mengatakan, selain promosi produk perikanan, pemecahan rekor MURI sajian bandeng presto diharapkan mampu mendongkrak semangat dalam meningkatkan konsumsi ikan masyarakat Jatim.
"Pemecahan Rekor MURI ini merupakan inisiatif dari para UKM yang bergerak di sektor perikanan dan akan terus mendorong agar konsumsi ikan di masyarakat semakin meningkat," tuturnya.
Baca juga: KKP apresiasi Forikan dukung pemerintah cegah stunting
Baca juga: Tekan stunting dan dongkrak konsumsi, KKP gencar kampanye Gemarikan
Baca juga: Kampanye konsumsi ikan, KKP targetkan 2024 Lombok Barat bebas stunting
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: