Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa, Bali, yang mengedepankan konsep “hijau”, sehingga ramah lingkungan.
"Kemenhub memberikan support penuh kepada PT Pelindo III dan Pemprov Bali untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa yang 51 persen lahannya dibuat hijau seperti hutan kota, dan 49 persen itu untuk yang lain yakni cruise, curah cair, perikanan dan kontainer. Jadi, bisa dikatakan ini lengkap, untuk pariwisata bagus, untuk logistik juga bagus," kata Menhub Budi Karya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menhub saat mengunjungi Pelabuhan Benoa mengatakan Pelabuhan Benoa merupakan infrastruktur terpenting bagi pengembangan pariwisata di Bali khususnya untuk wisata yang menggunakan kapal-kapal pesiar (cruise).
Baca juga: Pelabuhan Benoa Bali buka potensi pemenuhan logistik kapal
Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Benoa, lanjut Menhub, yang awalnya kapal cruise tidak bisa bersandar, ke depannya akan bisa bersandar. Dengan begitu, turis mancanegara dapat menikmati indahnya Bali dengan akses yang lebih mudah.
“Hampir setiap bulan, dua kali kapal cruise datang ke sini (Benoa) dengan membawa penumpang lebih dari 1.000 orang. Bayangkan kalau mereka itu datang sebulan dua kali berarti ada lebih banyak lagi turis yang datang ke sini dan ini perlu ditangani dan dimanfaatkan dengan baik karena bisa meningkatkan perekonomian dari sektor pariwisata,” ungkapnya.
“Saya berterima kasih kepada Gubernur Bali yang sudah mendukung pembangunan Benoa. Benoa ini sangat penting terutama berkaitan dengan pariwisata dan juga logistik,” kata Menhub.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan konsep dan desain Pelabuhan Benoa telah disetujui setelah sebelumnya proses reklamasi diminta untuk dihentikan karena merusak hutan lindung di sekitar Pelabuhan Benoa.
"Kita sudah bahas secara mendalam dengan Pelindo III, semua desainnya sudah kita setujui sesuai dengan harapan kita dan desainnya sudah final, sudah saya tanda tangan dan masyarakat sudah mendukung karena ramah lingkungan," kata Koster.
Pelabuhan Benoa mempunyai empat dermaga yaitu, Dermaga Selatan, Dermaga Timur, Dermaga Barat Selatan, dan Dermaga Barat Utara.
Pelabuhan Benoa mempunyai terminal penumpang domestik dengan luas 752 m² dan terminal penumpang internasional denga luas 1.014 m². Ditargetkan pengembangannya akan rampung pada 2023.
Berdasarkan data Pelindo III, pada 2019, ada 79 kapal cruise yang bersandar di Pelabuhan Benoa. Salah satu kelebihan kapal cruise dibandingkan dengan pariwisata berbasis transportasi udara adalah kapasitas angkutnya yang besar. Apabila pesawat terbang hanya mampu mengangkut 200-300 penumpang, kapal wisata dalam sekali angkut bisa membawa 2.000 hingga 3.000 wisatawan.
Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Benoa, Menhub didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo dan Dirut Pelindo III Doso Agung.
Menhub dan Gubernur Bali kompak bermain gamelan bersama personel Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa yang menyambut kedatangannya.
Baca juga: Kapal Explorer Dream mulai sandar di Pelabuhan Benoa Bali
Baca juga: Pelabuhan Benoa diyakini jadi gerbang laut wisatawan mancanegara
Menhub dukung pengembangan Pelabuhan Benoa ramah lingkungan
15 November 2019 21:01 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (dua kiri) saat meninjau Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (15/11/2019). ANTARA/HO-BKIP Kemenhub
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: