Tinju
Daud Yordan tak ingin gegabah saat hadapi Mokoena
15 November 2019 19:17 WIB
Petinju andalan Indonesia Daud Yordan (kiri) berpose dengan calon lawannya, petinju asal Afrika Selatan, Michael Mokoena (kanan) yang akan bertemu pada laga perebutan gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA di Jatim Park 3 Kota Batu, Minggu (17/11/2019). ANTARA/Bayu Kuncahyo
Jakarta (ANTARA) - Petinju andalan Indonesia Daud Yordan mengaku tidak akan gegabah saat menghadapi petinju asal Afrika Selatan, Michael Mokoena pada laga perebutan gelar juara dunia kelas ringan super versi IBA di Jatim Park 3 Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (17/11).
"Saya sudah siap. Selama camp di Bali, saya sudah mempelajari cara bermain dia (Mokoena). Tapi saya juga tau, berani datang ke Indonesia berarti dia juga sudah siap," kata Daud Yordan di sela jumpa media di Kota Batu, Jumat.
Meski mengaku sudah siap untuk berduel di atas ring, petinju asal Sukadana Kalimantan Barat itu tidak mau menargetkan kemenangan KO atas lawan yang memiliki rekor kemenangan 15 kali dan mengalami kekalahan empat kali itu.
Baca juga: Daud Yordan targetkan menang lawan Moekoena
Kemenangan jelas menjadi target utama Daud Yordan, apalagi pertandingan bakal digelar di Tanah Air dan dipastikan bakal mendapatkan dukungan penuh dari publik Malang Raya yang sejak lama dikenal sebagai kota penghasil petinju selain sepak bola.
"Saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki. Apalagi selama latihan bersama coach Pino Bahari banyak program berjalan sesuai rencana. Mohon dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia agar saya bisa memberikan yang terbaik," kata petinju yang akrab dipanggil Cino itu.
Selama dua bulan menjalani pemusatan latihan di Bali, Daud Yordan mengaku tidak hanya latihan fisik dan mempelajari permainan calon lawan, namun juga melakukan latih tanding dengan beberapa petinju yang memiliki karakter yang sama dengan Mokoena, yaitu kidal.
Baca juga: Daud dan Ongen disambut Walikota Batu jelang Mahkota Boxing Series
"Latih tanding sampai 102 ronde. Makanya saya sudah siap. Saya tinggal menunggu pertandingan saja," kata petinju yang berada di bawah naungan Mahkota Promotion itu.
Daud Yordan memiliki rekor 39 kali menang (27 KO) dan empat kali kalah dan salah satu kekalahan didapat saat menghadapi petinju asal Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta pada 14 April 2013. Kondisi tersebut bakal dijadikan Daud menjadi cambuk untuk menjadi yang terbaik.
"Sejarah mencatat saya pernah kalah dari petinju Afrika Selatan. Tapi itu menjadi sebuah pembelajaran. Bagaimana bertarung serta apa yang akan saya lakukan di atas ring nanti," kata Daud Yordan dengan tegas.
Baca juga: Daud Yordan siapkan beberapa strategi hadapi Michael Moekoena
Baca juga: Daud Yordan apresiasi keberanian petinju Afsel tampil di luar kandang
Sementara itu, sang lawan Michael Mokoena cukup percaya diri menghadapi kejuaraan yang langsung memperebutkan dua gelar sekaligus, yaitu IBA dan WBO Oriental itu. Persiapan ketat juga dilakukan sebelum bertolak menuju Kota Batu.
"Ini kesempatan saya menunjukkan yang terbaik. Apalagi bisa bermain di Indonesia. Makanya saya akan memaksimalkan kesempatan yang ada," kata petarung berusia 32 tahun itu dengan penuh percaya diri.
Michael Moekoena memiliki rekor bertarung 15 kali menang (10 KO) dan empat kali kalah dan petinju berusia 32 tahun terakhir masuk ring tinju ketika dikalahkan rekan senegaranya Siphosethu Mvula di Afrika Selatan pada 29 September lalu.
"Saya sudah siap. Selama camp di Bali, saya sudah mempelajari cara bermain dia (Mokoena). Tapi saya juga tau, berani datang ke Indonesia berarti dia juga sudah siap," kata Daud Yordan di sela jumpa media di Kota Batu, Jumat.
Meski mengaku sudah siap untuk berduel di atas ring, petinju asal Sukadana Kalimantan Barat itu tidak mau menargetkan kemenangan KO atas lawan yang memiliki rekor kemenangan 15 kali dan mengalami kekalahan empat kali itu.
Baca juga: Daud Yordan targetkan menang lawan Moekoena
Kemenangan jelas menjadi target utama Daud Yordan, apalagi pertandingan bakal digelar di Tanah Air dan dipastikan bakal mendapatkan dukungan penuh dari publik Malang Raya yang sejak lama dikenal sebagai kota penghasil petinju selain sepak bola.
"Saya percaya dengan kemampuan yang saya miliki. Apalagi selama latihan bersama coach Pino Bahari banyak program berjalan sesuai rencana. Mohon dukungan dan doa dari masyarakat Indonesia agar saya bisa memberikan yang terbaik," kata petinju yang akrab dipanggil Cino itu.
Selama dua bulan menjalani pemusatan latihan di Bali, Daud Yordan mengaku tidak hanya latihan fisik dan mempelajari permainan calon lawan, namun juga melakukan latih tanding dengan beberapa petinju yang memiliki karakter yang sama dengan Mokoena, yaitu kidal.
Baca juga: Daud dan Ongen disambut Walikota Batu jelang Mahkota Boxing Series
"Latih tanding sampai 102 ronde. Makanya saya sudah siap. Saya tinggal menunggu pertandingan saja," kata petinju yang berada di bawah naungan Mahkota Promotion itu.
Daud Yordan memiliki rekor 39 kali menang (27 KO) dan empat kali kalah dan salah satu kekalahan didapat saat menghadapi petinju asal Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta pada 14 April 2013. Kondisi tersebut bakal dijadikan Daud menjadi cambuk untuk menjadi yang terbaik.
"Sejarah mencatat saya pernah kalah dari petinju Afrika Selatan. Tapi itu menjadi sebuah pembelajaran. Bagaimana bertarung serta apa yang akan saya lakukan di atas ring nanti," kata Daud Yordan dengan tegas.
Baca juga: Daud Yordan siapkan beberapa strategi hadapi Michael Moekoena
Baca juga: Daud Yordan apresiasi keberanian petinju Afsel tampil di luar kandang
Sementara itu, sang lawan Michael Mokoena cukup percaya diri menghadapi kejuaraan yang langsung memperebutkan dua gelar sekaligus, yaitu IBA dan WBO Oriental itu. Persiapan ketat juga dilakukan sebelum bertolak menuju Kota Batu.
"Ini kesempatan saya menunjukkan yang terbaik. Apalagi bisa bermain di Indonesia. Makanya saya akan memaksimalkan kesempatan yang ada," kata petarung berusia 32 tahun itu dengan penuh percaya diri.
Michael Moekoena memiliki rekor bertarung 15 kali menang (10 KO) dan empat kali kalah dan petinju berusia 32 tahun terakhir masuk ring tinju ketika dikalahkan rekan senegaranya Siphosethu Mvula di Afrika Selatan pada 29 September lalu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: