Setelah AS hengkang, Rusia bangun pangkalan helikopter di Suriah
14 November 2019 22:06 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut Presiden Suriah Bashar al-Assad saat pertemuan mereka di resor Black Sea (Laut Hitam) di Sochi, Rusia, Kamis (17/5/2018). (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)
Moskow (ANTARA) - Rusia mulai membuat sebuah pangkalan helikopter di bandara sipil di Kota Qamishli di Suriah timur laut, menurut laporan saluran televisi Kementerian Pertahanan Rusia, Zvezda TV.
Laporan tersebut memperlihatkan gambar sejumlah helikopter bersenjata berdatangan di pangkalan tersebut.
Pangkalan yang baru itu dilindungi dengan sistem peluru kendali darat-ke-udara Pantsir dan tiga helikopter, termasuk dua helikopter penyerang Mi-35 dan satu helikopter pengangkut Mi-8, yang sudah terlebih dahulu ditempatkan di sana.
Jumlah helikopter yang ditempatkan di pangkalan tersebut akan ditambah.
Zvezda menyiarkan gambar polisi militer Rusia sedang berjaga-jaga di pangkalan. Sejumlah kendaraan lapis-baja serta personel pendukung helikopter juga terlihat dalam gambar tersebut, demikian pula dengan sebuah stasiun pemantau cuaca dan ruangan kecil bagi dokter untuk melakukan operasi.
"Ini adalah kelompok pertama helikopter-helikopter militer Rusia di sini, di Suriah timur laut... Ini adalah saat bersejarah. Mulai hari ini, armada udara kita akan beroperasi secara permanen di bandara kota Qamishli," kata Pavel Remnev, wartawan Zvevda.
Penempatan militer Rusia itu dilakukan kurang dari satu bulan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari kawasan itu. Pasukan tersebut dilempari kentang oleh para warga setempat karena Presiden Donald Trump tiba-tiba menarik pasukan tersebut dari daerah-daerah di Suriah.
Rusia sudah mulai menggunakan helikopter militer dalam menjalankan patroli, di sebuah daerah di dekat perbatasan Suriah dengan Turki, guna melindungi polisi militer Rusia yang sedang bertugas di lapangan.
Pangkalan baru itu akan lebih memudahkan mereka dalam menjalankan tugas, lapor Zvevda.
Sumber: Reuters
Baca juga: Puluhan ribu tahanan ISIS di Suriah berpotensi jadi bom waktu
Baca juga: Presiden Turki-Rusia bahas Suriah melalui telepon
Baca juga: Sekitar 600 prajurit AS masih akan berada di Suriah
Laporan tersebut memperlihatkan gambar sejumlah helikopter bersenjata berdatangan di pangkalan tersebut.
Pangkalan yang baru itu dilindungi dengan sistem peluru kendali darat-ke-udara Pantsir dan tiga helikopter, termasuk dua helikopter penyerang Mi-35 dan satu helikopter pengangkut Mi-8, yang sudah terlebih dahulu ditempatkan di sana.
Jumlah helikopter yang ditempatkan di pangkalan tersebut akan ditambah.
Zvezda menyiarkan gambar polisi militer Rusia sedang berjaga-jaga di pangkalan. Sejumlah kendaraan lapis-baja serta personel pendukung helikopter juga terlihat dalam gambar tersebut, demikian pula dengan sebuah stasiun pemantau cuaca dan ruangan kecil bagi dokter untuk melakukan operasi.
"Ini adalah kelompok pertama helikopter-helikopter militer Rusia di sini, di Suriah timur laut... Ini adalah saat bersejarah. Mulai hari ini, armada udara kita akan beroperasi secara permanen di bandara kota Qamishli," kata Pavel Remnev, wartawan Zvevda.
Penempatan militer Rusia itu dilakukan kurang dari satu bulan setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari kawasan itu. Pasukan tersebut dilempari kentang oleh para warga setempat karena Presiden Donald Trump tiba-tiba menarik pasukan tersebut dari daerah-daerah di Suriah.
Rusia sudah mulai menggunakan helikopter militer dalam menjalankan patroli, di sebuah daerah di dekat perbatasan Suriah dengan Turki, guna melindungi polisi militer Rusia yang sedang bertugas di lapangan.
Pangkalan baru itu akan lebih memudahkan mereka dalam menjalankan tugas, lapor Zvevda.
Sumber: Reuters
Baca juga: Puluhan ribu tahanan ISIS di Suriah berpotensi jadi bom waktu
Baca juga: Presiden Turki-Rusia bahas Suriah melalui telepon
Baca juga: Sekitar 600 prajurit AS masih akan berada di Suriah
Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: