Pengusaha kembangkan jagung berskala besar di Kotawaringin Timur
14 November 2019 19:55 WIB
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor (keempat kiri) memanen perdana jagung komposit di Desa Jaya Kelapa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kamis (14/11/2019). ANTARA/Norjani
Sampit (ANTARA) - Potensi pengembangan jagung di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mulai dilirik oleh pengusaha untuk pengembangan berkala besar karena hasilnya dinilai cukup potensial.
"Jagung produksi kami ini sudah ada pembeli di luar kota untuk pakan ternak. Potensi jagung ini cukup bagus karena permintaan tinggi dan harga stabil. Kami mendukung upaya pemerintah daerah mengajak masyarakat juga menanam jagung," kata Paul, seorang pengusaha jagung di Sampit, Kamis.
Paul mengembangkan jagung komposit berskala besar di Desa Jaya Kelapa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Saat ini yang sudah ditanam seluas 15 hektare dan rencananya segera diperluas menjadi 1.000 hingga 1.500 hektare.
Kini kebun jagung komposit milik dia mulai memasuki panen dengan hasil yang menggembirakan. Panen perdana dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor.
"Kami sangat mendukung kawasan Selatan ini menjadi kawasan pertanian. Kami juga menggandeng masyarakat agar apa yang kami lakukan ini juga membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Samuda, Wiyono mengatakan, hasil ubinan jagung tersebut cukup bagus yakni sekitar 5,9 ton per hektare. Dia mendorong pemilik kebun terus meningkatkan pemeliharaan sehingga hasilnya juga akan lebih meningkat karena potensinya bagus.
"Hasil panen saat ini cukup bagus, tapi masih jauh dari harapan, mungkin karena panen perdana. Untuk peningkatan, pengolahan tanah dan pemupukan harus dilakukan secara berimbang. Kalau dilakukan secara baik, potensi panennya bisa sampai 11 hingga 12 ton per hektare," jelas Wiyono.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengapresiasi investasi pada komoditas jagung. Pemerintah daerah akan berupaya mendukung dengan meningkatkan infrastruktur pertanian, khususnya jalan dan irigasi ke kawasan itu.
"Saya tantang investor untuk membangun industri hilirnya. Bangun pabrik di lokasi ini karena potensi kita cukup besar. Nanti kami dukung dengan peningkatan jalan pertanian di sini," kata Halikinnor.
Dia yakin komoditas jagung bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensinya sangat besar karena lahan potensial masih luas, permintaan tinggi dan harga jagung cukup stabil.
Jagung bisa dipanen hingga empat kali dalam setahun dengan perawatan yang tidak terlalu susah. Komoditas ini dinilai lebih menguntungkan bagi masyarakat dibanding komoditas lain seperti kelapa sawit.
"Kami mengajak masyarakat memanfaatkan lahan telantar dengan menanam jagung. Pemerintah daerah akan membantu penyediaan bibit, peralatan produksi pertanian hingga memfasilitasi pemasarannya," ujar Halikinnor.
Baca juga: Potensi wisata alam pedalaman Kotawaringin Timur belum terjamah
Baca juga: Kotawaringin Timur siapkan stasiun pengembangan ikan lokal
"Jagung produksi kami ini sudah ada pembeli di luar kota untuk pakan ternak. Potensi jagung ini cukup bagus karena permintaan tinggi dan harga stabil. Kami mendukung upaya pemerintah daerah mengajak masyarakat juga menanam jagung," kata Paul, seorang pengusaha jagung di Sampit, Kamis.
Paul mengembangkan jagung komposit berskala besar di Desa Jaya Kelapa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Saat ini yang sudah ditanam seluas 15 hektare dan rencananya segera diperluas menjadi 1.000 hingga 1.500 hektare.
Kini kebun jagung komposit milik dia mulai memasuki panen dengan hasil yang menggembirakan. Panen perdana dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor.
"Kami sangat mendukung kawasan Selatan ini menjadi kawasan pertanian. Kami juga menggandeng masyarakat agar apa yang kami lakukan ini juga membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Samuda, Wiyono mengatakan, hasil ubinan jagung tersebut cukup bagus yakni sekitar 5,9 ton per hektare. Dia mendorong pemilik kebun terus meningkatkan pemeliharaan sehingga hasilnya juga akan lebih meningkat karena potensinya bagus.
"Hasil panen saat ini cukup bagus, tapi masih jauh dari harapan, mungkin karena panen perdana. Untuk peningkatan, pengolahan tanah dan pemupukan harus dilakukan secara berimbang. Kalau dilakukan secara baik, potensi panennya bisa sampai 11 hingga 12 ton per hektare," jelas Wiyono.
Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor mengapresiasi investasi pada komoditas jagung. Pemerintah daerah akan berupaya mendukung dengan meningkatkan infrastruktur pertanian, khususnya jalan dan irigasi ke kawasan itu.
"Saya tantang investor untuk membangun industri hilirnya. Bangun pabrik di lokasi ini karena potensi kita cukup besar. Nanti kami dukung dengan peningkatan jalan pertanian di sini," kata Halikinnor.
Dia yakin komoditas jagung bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensinya sangat besar karena lahan potensial masih luas, permintaan tinggi dan harga jagung cukup stabil.
Jagung bisa dipanen hingga empat kali dalam setahun dengan perawatan yang tidak terlalu susah. Komoditas ini dinilai lebih menguntungkan bagi masyarakat dibanding komoditas lain seperti kelapa sawit.
"Kami mengajak masyarakat memanfaatkan lahan telantar dengan menanam jagung. Pemerintah daerah akan membantu penyediaan bibit, peralatan produksi pertanian hingga memfasilitasi pemasarannya," ujar Halikinnor.
Baca juga: Potensi wisata alam pedalaman Kotawaringin Timur belum terjamah
Baca juga: Kotawaringin Timur siapkan stasiun pengembangan ikan lokal
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019
Tags: