Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBSKDA) Provinsi Riau memasang kamera perangkap di Taman Nasional Zamrud di Kabupaten Siak, sebagai tindak lanjut dari munculnya harimau sumatera liar yang videonya beredar luas dan viral di media sosial.

"Hal ini terkait dengan laporan sebelumnya yang menyampaikan bahwa sekelompok pekerja melihat kemunculan satwa dilindungi tersebut, bahkan mengambil gambarnya melalui video dan sempat viral di masyarakat," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriati di Pekanbaru, Kamis.

Ia menjelaskan, pemasangan kamera perangkap dilakukan oleh tujuh orang petugas BBKSDA Riau yang dikomandoi Polisi Kehutanan Rafles Sitinjak.Tim tersebut diturunkan guna memonitor satwa liar dilindungi yaitu harimau sumatera.

Baca juga: Harimau sumatera berkeliaran dekat fasilitas minyak di Siak Riau

Lokasi Taman Nasional Zamrud sebagian ada yang beririsan dengan area kerja perusahaan minyak Badan Operasi Bersama PT Pertamina (Persero) dan PT Bumi Siak Pusako (BOB Pertamina-BSP) di Kabupaten Siak, Riau. Menurut dia, tim menemukan jejak kaki harimau di dekat fasilitas perusahaan minyak tersebut.

"Di lokasi, tim menjumpai beberapa jejak di jalan induk BOB PT. BSP. Terlihat kurang jelas, namun diameter jejak masih dapat diukur 11 centimeter," ujarnya.

Ia mengatakan tim melakukan pemasangan sebanyak lima kamera perangkap di dalam kawasan Taman Nasional Zamrud. Lokasi pemasangan berada di areal yang disinyalir lintasan satwa harimau sumatera (panthera maximus sumatranus).

Baca juga: WWF sebut relokasi harimau sumatera bukan solusi konflik di Riau

"Dua kamera dipasang dilokasi kemunculan satwa harimau yang beredar di video di mana berada di pipa 23 kilometer 98 jalan induk BOB PT. BSP," ujar Dian.

Ia mengatakan rencana monitoring akan dilanjutkan dalam rentang waktu setengah bulan ke depan untuk melihat hasil rekaman dari kamera perangkap.

"Semoga satwa harimau Sumatera tetap terjaga dan masyarakat dapat tetap selamat melakukan aktivitasnya," ujarnya.

Selain memasang kamera perangkap, BBKSDA bersama perusahaan dan Pemkab Siak akan melakukan patroli bersama terutama untuk mencegah perburuan dengan melakukan pembersihan jerat.

Baca juga: Riau butuh satgas penanganan konflik harimau sumatra dengan manusia
Baca juga: Sudah tiga warga tewas diterkam harimau sumatera di Riau
Baca juga: LIPI berkomitmen lindungi keanekaragaman hayati Indonesia