Jakarta (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan global Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengatakan akan meningkatkan bantuan bagi warga Gaza, Palestina, menyusul serangan Israel ke wilayah itu yang menewaskan 32 orang.

"ACT sudah dimulai sejak kemarin sore waktu Gaza. Kami mendirikan posko-posko First Respons untuk menolong segera mereka yang mengalami luka-luka dan perlu perawatan," kata Direktur Eksekutif Global Humanity Response Bambang Triyono dalam Konferensi Pers Palestine Under Attack di Menara 165 Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan posko First Respons tersebut ACT sudah didirikan di 10 titik dari wilayah perbatasan Gaza utara sampai ke arah timur.

Baca juga: GHR-ACT salurkan makanan siap santap bagi pengungsi Palestina

Posko-posko tersebut memberikan bantuan berupa pertolongan pertama bagi korban serangan baik yang terkena luka ringan maupun luka berat yang akan ditangani lebih lanjut dengan dibawa ke rumah sakit jika membutuhkan penanganan lebih intensif.

Untuk pelayanan medis tersebut, ACT mengatakan bahwa sebelum ada serangan mereka telah memiliki persediaan darah bagi korban luka yang membutuhkan transfusi darah.

Pasokan darah tersebut diperoleh dari warga Gaza melalui gerakan donor darah yang dilakukan sebelum terjadinya serangan.

Selain bantuan pertolongan pertama, beberapa bantuan yang akan terus ditingkatkan menyusul serangan adalah bantuan pangan yang sebelumnya sudah rutin disalurkan setiap bulan bagi warga Gaza.

"Bantuan pangan kita rutin tiap bulan lewat IHC, Indonesian Humanitarian Center. Setiap bulan kita distribusikan sekitar dua ribu paket," katanya.

ACT berencana untuk meningkatkan bantuan pangan tersebut antara tiga hingga empat ribu paket dalam beberapa hari ke depan.

Bantuan pangan tersebut, katanya, disalurkan ke setiap rumah warga setelah dikemas dari gudang logistik IHC kemudian didistribusikan dengan menggunakan mobil milik ACT.

Peningkatan bantuan dari bantuan yang sudah ada sebelumnya itu dilakukan menyusul 94 serangan udara dan 21 serangan artileri dari Israel yang menewaskan 32 orang sejak Selasa.

Dari 32 korban tewas tersebut, beberapa di antaranya adalah anak-anak dan perempuan, dengan 85 korban lainnya mengalami luka-luka.

Selain menewaskan puluhan orang, serangan Israel di Gaza juga menghancurkan sekitar 48 rumah hingga rata dengan tanah, dengan beberapa lainnya hanya tersisa puing-puing.

Baca juga: ACT kecam keras serangan Israel di Gaza