Jakarta (ANTARA) - Huawei resmi merilis Mate 30 Pro di Indonesia, seperti yang beredar di negara lain, ponsel ini juga hadir tanpa Google Mobile Service, termasuk Play Store.

"Ini faktor eksternal, kami sedang bekerja keras," kata Deputy Country Director Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng, saat peluncuran di Jakarta, Kamis.

Huawei tidak lagi memiliki akses penuh Google Android akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China, mereka hanya dapat memakai versi open lisensi di sistem operasi yang dipasang di Mate 30 Pro.

Baca juga: Huawei Mate 30 Pro usung empat kamera seharga Rp12,5 juta

Baca juga: AS akan cabut blokir Huawei?


Salah satu konsekuensi akses terbatas ini, Huawei tidak bisa memasang Google Mobile Service di Mate Pro. Ponsel ini tidak memiliki aplikasi bawaan seperti yang ada di perangkat Android pada umumnya, seperti Gmail, YouTube dan Play Store.

Agar pengguna dapat mengunduh aplikasi yang diperlukan di ponsel, produsen asal China ini membuat Huawei AppGallery. Sayangnya, Huawei AppGallery belum diisi oleh banyak aplikasi populer yang kerap digunakan sehari-hari.

Seng mengakui mereka saat ini sedang menjajaki kerja sama kepada para pembuat aplikasi agar mau membuat versi yang mendukung Huawei Mobile Service.

"Untuk aplikasi lokal, target 72 aplikasi teratas yang sering digunakan," kata Khing Seng.

Huawei Indonesia menjanjikan dalam dua bulan ke depan akan ada lebih banyak aplikasi yang masuk ke AppGallery mereka.

Mate 30 Pro merupakan ponsel perdana Huawei yang menggunakan open licence Android.

Baca juga: Huawei kian kokoh pimpin pasar smartphone China

Baca juga: Huawei pastikan Mate 30 hadir di Indonesia

Baca juga: Huawei akan mengembangkan radar untuk mobil otonom