Jakarta (ANTARA) - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai sosok Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok cocok dan pantas untuk bisa memimpin BUMN yang bergerak di sektor transportasi.

"Itu persoalan manajemen saja, sosok seperti itu cocok juga untuk memimpin BUMN transportasi," ujar Djoko di Jakarta, Kamis.

Dia mencontohkan sosok Ignasius Jonan, tokoh yang belum pernah menangani sektor transportasi namun pada akhirnya Jonan berhasil menunjukkan mampu membenahi serta memimpin BUMN transportasi. Bahkan kemudian menjadi Menteri Perhubungan dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam periode pertama pemerintah Presiden Joko Widodo.

"Ini bicara manajemen, bukan bicara teknis. Belum tentu orang teknis bisa juga bicara mengenai pengelolaan BUMN transportasi," kata pengamat transportasi tersebut.

Baca juga: Posisi Ahok di BUMN ditetapkan awal Desember

Selain itu, lanjutnya, diperlukan juga konsistensi untuk memimpin BUMN yang bergerak di sektor transportasi.

Tidak hanya dinilai cocok untuk menjadi calon bos BUMN transportasi, Djoko Setijowarno juga berharap agar Ahok tetap jujur, bersih, amanah dan tidak terjerat kasus korupsi.

"Kita bisa mengambil contoh yang bagus di BUMN perkeretaapian yang diharapkan dapat menular ke BUMN-BUMN sektor transportasi lainnya," katanya.

Selain itu pelayanan perlu ditingkatkan, di mana kalau bicara mengenai sektor transportasi berarti soal keselamatan dan juga pelayanan serta budaya organisasi juga harus bagus.

Baca juga: Presiden Jokowi: Ahok masih proses seleksi di Kementerian BUMN

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih dalam proses seleksi di Kementerian Badan Usaha Milik Negara terkait posisinya di BUMN.

Menurut Presiden Jokowi, Ahok mempunyai peluang untuk memimpin BUMN. Ketika ditanya peluang Ahok apakah di posisi komisaris atau direksi, Jokowi menjawab bisa dua-duanya.

Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan akan secepatnya menetapkan posisi Ahok, paling lambat awal Desember 2019.

Dia meminta masyarakat bersabar menunggu keputusan atau ketetapan yang akan diambil pemerintah.

Erick juga belum bersedia menyebutkan Ahok akan ditempatkan di posisi apa dan di BUMN mana. Ia menjelaskan bahwa BUMN yang meliputi 142 perusahaan membutuhkan figur yang bisa jadi pendobrak.

Baca juga: Ahok bakal pimpin BUMN strategis, ini kata Sandiaga