OJK: Perempuan harus mampu jaga keuangan keluarga
14 November 2019 16:43 WIB
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu (dua kanan), Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan Sondang Martha (dua kiri), Presiden Direktur Prudential Indonesia Jens Reisch (paling kanan), dan Direktur Investasi Komunitas, Hubungan Pemerintah, dan Syariah Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo (paling kiri) dalam jumpa pers Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang diadakan di Jakarta, Kamis (14/11/2019). (ANTARA/Dewanto Samodro)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha mengatakan perempuan harus mampu menjaga keuangan keluarga tetap sehat sehingga perlu memahami tentang literasi keuangan.
"Meskipun sudah ada peningkatan, literasi keuangan sangat dibutuhkan perempuan untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat," kata Sondang dalam jumpa pers Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak bekerja sama dengan Prudential Indonesia di Jakarta, Kamis.
Sondang mengatakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang diadakan OJK pada 2019 menunjukkan hasil yang positif. Indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.
Hal itu menunjukkan ada peningkatan literasi 8,33 persen dan peningkatan inklusi keuangan 8,39 persen. Pencapaian itu tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi pemerintah, OJK, kementerian/lembaga, dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah pelatihan literasi keuangan untuk perempuan yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak bekerja sama dengan Prudential Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Survei OJK: Indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat
Baca juga: Dorong literasi keuangan milenial, OJK gandeng lima kampus di Jatim
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan dapat memberdayakan perempuan dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera.
Program pelatihan literasi keuangan untuk perempuan juga sejalan dengan salah satu butir dari program "Three Ends" Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, yaitu mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.
"Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansial semakin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi tantangan rumah tangga di era digital," katanya.
Baca juga: OJK ungkap target inklusi keuangan 2019 tercapai
"Meskipun sudah ada peningkatan, literasi keuangan sangat dibutuhkan perempuan untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat," kata Sondang dalam jumpa pers Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak bekerja sama dengan Prudential Indonesia di Jakarta, Kamis.
Sondang mengatakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) ketiga yang diadakan OJK pada 2019 menunjukkan hasil yang positif. Indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.
Hal itu menunjukkan ada peningkatan literasi 8,33 persen dan peningkatan inklusi keuangan 8,39 persen. Pencapaian itu tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi pemerintah, OJK, kementerian/lembaga, dan berbagai pihak lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan.
"Salah satu upaya yang dilakukan adalah pelatihan literasi keuangan untuk perempuan yang diadakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak bekerja sama dengan Prudential Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Survei OJK: Indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat
Baca juga: Dorong literasi keuangan milenial, OJK gandeng lima kampus di Jatim
Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu mengatakan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan dapat memberdayakan perempuan dalam membangun keluarga yang lebih sejahtera.
Program pelatihan literasi keuangan untuk perempuan juga sejalan dengan salah satu butir dari program "Three Ends" Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak, yaitu mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.
"Dukungan bagi para perempuan untuk terus mengasah kecakapan finansial semakin dibutuhkan agar mereka mampu menghadapi tantangan rumah tangga di era digital," katanya.
Baca juga: OJK ungkap target inklusi keuangan 2019 tercapai
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: