Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis, karena apresiasi yen terhadap dolar AS melemahkan sentimen dan membebani eksportir, sementara ketegangan politik regional juga menambah suasana penghindaran risiko atau risk-off.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) kehilangan 178,32 poin atau 0,76 persen, dari tingkat penutupan Rabu (13/11/2019), menjadi ditutup pada 23.141,55 poin, merupakan penurunan hari kedua berturut-turut.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo turun 15,93 poin atau 0,94 persen, menjadi berakhir pada 1.684,40 poin.

Baca juga: Bursa saham Tokyo merosot, Indeks Nikkei ditutup turun 60,03 poin

Mayoritas kategori industri ditutup di wilayah negatif, dengan saham-saham pulp dan kertas, tekstil dan pakaian jadi, serta yang terkait produk karet paling banyak menurun pada penutupan perdagangan. Sehari sebelumnya, saham-saham Tokyo juga ditutup lebih rendah karena kurangnya petunjuk perdagangan baru termasuk terkait dengan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat - China yang memperburuk suasana pasar.

Indeks Nikkei 225 turun 200,14 poin atau 0,85 persen menjadi 23.319,87 poin pada akhir perdagangan Rabu (13/11/2019), dan indeks Topix kehilangan 9,34 poin atau 0,55 persen menjadi 1.700,33 poin.

Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka menguat, dipicu pelemahan yen