Presiden: Pembangunan infrastruktur fondasi berkompetisi di global
14 November 2019 16:20 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbicara dalam diskusi Forum A1 di Jakarta, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd/pri.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur masih akan terus dilanjutkan karena sebagai fondasi negara agar dapat berkompetisi di kancah global.
"Karena ini (infrastruktur) jadi sebuah fondasi bagi negara kita untuk negara kita berkompetisi dengan negara lain. Indeks daya saing kita masih di tengah, kita ingin di depan," ujar Presiden dalam diskusi bertema "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur" di Jakarta, Kamis.
Infrastruktur, menurut Presiden, bukan semata hanya membangun jalan tol, bandara, atau pembangkit listrik. Tapi, sebagai sarana penciptaan lapangan pekerjaan serta titik pertumbuhan ekonomi baru.
"PDB kita tidak hanya di Jakarta atau Jawa. Kita ingin ada titik ekonomi baru," ujar Kepala Negara.
Baca juga: PUPR: Swasta diberi keistimewaan dalam pembiayaan infrastruktur KPBU
Kemudian, lanjut Joko Widodo, pembangunan infrastruktur juga akan memperbaiki jaringan logistik, mengingat Indonesia terdiri dari 17.000 pulau.
"Infrastruktur yang sudah dikerjakan harus disambungkan dengan sentra produksi baik pertanian, nelayan, sentra industri kecil, dan kawasan industri," papar Jokowi demikian ia akrab disapa.
Selain itu, Kepala Negara mengatakan pembangunan infrastruktur juga akan memperbaiki layanan publik sehingga membuat masyarakat mudah beraktivitas.
"Pelayanan publik. Ada sekolah tapi tidak ada jalan menuju sekolah, gimana? Ada puskesmas tapi tidak ada jalan, gimana? Saya berikan contoh nyata, dari Wamena ke Nduga sebelumnya harus jalan kaki empat hari empat malam, dengan jalan yang sudah dibangun Kementerian PUPR sekarang menjadi 5-6 jam sudah sampai. Sehingga kalau ada yang sakit tidak harus empat hari empat malam. Ini pelayanan publik," kata Presiden.
Baca juga: Presiden minta UMKM dilibatkan dalam proyek infrastruktur
Kemudian, lanjut Presiden, salah satu hal terpenting dalam pembangunan infrastruktur yakni membangun peradaban.
"Budaya antre, budaya disiplin. Misalnya kita bangun MRT, kelihatan di situ orang mulai ada budaya antre, masuk berurutan. Nanti LRT jadi, juga akan seperti itu. Atau pembangunan airport di pulau yang belum ada, itu bangun peradaban," tegas Jokowi.
Infrastruktur, kata Jokowi, juga dapat diartikan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Artinya, banyak sekali. Dan dengan itulah (infrastruktur) kita memiliki fondasi yang kuat untuk berkompetisi dengan negara lain," kata Presiden.
Baca juga: Anggota DPR inginkan pembangunan infrastruktur tidak resahkan warga
"Karena ini (infrastruktur) jadi sebuah fondasi bagi negara kita untuk negara kita berkompetisi dengan negara lain. Indeks daya saing kita masih di tengah, kita ingin di depan," ujar Presiden dalam diskusi bertema "Makmur dan Terhubung Berkat Infrastruktur" di Jakarta, Kamis.
Infrastruktur, menurut Presiden, bukan semata hanya membangun jalan tol, bandara, atau pembangkit listrik. Tapi, sebagai sarana penciptaan lapangan pekerjaan serta titik pertumbuhan ekonomi baru.
"PDB kita tidak hanya di Jakarta atau Jawa. Kita ingin ada titik ekonomi baru," ujar Kepala Negara.
Baca juga: PUPR: Swasta diberi keistimewaan dalam pembiayaan infrastruktur KPBU
Kemudian, lanjut Joko Widodo, pembangunan infrastruktur juga akan memperbaiki jaringan logistik, mengingat Indonesia terdiri dari 17.000 pulau.
"Infrastruktur yang sudah dikerjakan harus disambungkan dengan sentra produksi baik pertanian, nelayan, sentra industri kecil, dan kawasan industri," papar Jokowi demikian ia akrab disapa.
Selain itu, Kepala Negara mengatakan pembangunan infrastruktur juga akan memperbaiki layanan publik sehingga membuat masyarakat mudah beraktivitas.
"Pelayanan publik. Ada sekolah tapi tidak ada jalan menuju sekolah, gimana? Ada puskesmas tapi tidak ada jalan, gimana? Saya berikan contoh nyata, dari Wamena ke Nduga sebelumnya harus jalan kaki empat hari empat malam, dengan jalan yang sudah dibangun Kementerian PUPR sekarang menjadi 5-6 jam sudah sampai. Sehingga kalau ada yang sakit tidak harus empat hari empat malam. Ini pelayanan publik," kata Presiden.
Baca juga: Presiden minta UMKM dilibatkan dalam proyek infrastruktur
Kemudian, lanjut Presiden, salah satu hal terpenting dalam pembangunan infrastruktur yakni membangun peradaban.
"Budaya antre, budaya disiplin. Misalnya kita bangun MRT, kelihatan di situ orang mulai ada budaya antre, masuk berurutan. Nanti LRT jadi, juga akan seperti itu. Atau pembangunan airport di pulau yang belum ada, itu bangun peradaban," tegas Jokowi.
Infrastruktur, kata Jokowi, juga dapat diartikan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
"Artinya, banyak sekali. Dan dengan itulah (infrastruktur) kita memiliki fondasi yang kuat untuk berkompetisi dengan negara lain," kata Presiden.
Baca juga: Anggota DPR inginkan pembangunan infrastruktur tidak resahkan warga
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: