Jakarta (ANTARA) - Saksi mata kejadian memaparkan kronologi tewasnya dua pengendara otoped listrik milik GrabWheels saat melintas di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11) dini hari.

"Saat itu kami berenam pergi ke FX (mal) Sudirman sekitar jam 23.00 WIB, Sabtu (9/11). Waktu itu rame banget di sana antrean sewa otoped, ada sekitar 50-an orang," kata rekan korban, Wanda (18) di Jakarta, Rabu.

Wanda tiba di lokasi penyewaan di FX bersama lima rekannya, Wulan (18), Fajar (19) dan dua korban tewas Ammar (18), Wisnu (18), serta korban luka, Bagus (18).

Saat tiba di lokasi, otoped yang disediakan oleh perusahaan transportasi GrabWheels sudah ludes disewa konsumen.

Baca juga: Penabrak GrabWheels di Senayan jadi tersangka
Selang tiga jam kemudian, Wanda dan rekannya memperoleh tiga unit otoped yang bisa mereka tunggangi setelah bertransaksi melalui aplikasi.

"Kita tidak tahu siapa yang koordinir, soalnya gak ada petugas yang pakai atribut," katanya.

Dari tiga otoped yang tersedia, satu di antaranya dilengkapi helm pengaman yang dipakai oleh Bagus, sedangkan yang lain melaju tanpa pengaman helm.

"Kita naik boncengan, satu otoped dua orang, saat itu cuma Bagus yang pakai helm," katanya.

Baca juga: Dua penyewa tewas, ini janji GrabWheels kepada penggunanya
Saat melintas di atas trotoar Jalan Pintu 1 Senayan, otoped yang ditumpangi Wisnu dan Bagus kehabisan baterai.

Kemudian Wisnu berpindah ke otoped yang ditumpangi Ammar. Sedangkan Wulan, Wanda dan Fajar bonceng tiga.

"Bagus sendirian bawa otoped karena harus mendorong otoped mogok yang ditumpangi Ammar dan Wisnu. Saya, Wulan dan Fajar ada paling depan," kata Wanda.

Mereka pun turun dari trotoar untuk menyeberang ke titik putar median jalan di dekat Gerbang Patung Panahan untuk mengembalikan otoped yang kehabisan baterai.

Baca juga: Dua orang jadi korban tabrak lari saat kendarai Grabwheels
Tiba-tiba mobil jenis Toyota Camry hitam berkecepatan tinggi melaju dari arah belakang mengarah ke Jalan Sudirman lalu menabrak tubuh Bagus.

"Bagus sampai naik ke kap mesin mobil. Terus mobilnya menabrak Wisnu dan Ammar. Gak lama setelah ngerem, Bagus mental sekitar 15 meter ke arah saya," katanya.

Wanda mengatakan, tubuh Ammar terpental hingga kepalanya membentur trotoar, sementara Wisnu membentur batang pohon di dekat trotoar hingga keduanya meregang nyawa.

Baca juga: Dishub DKI targetkan regulasi otopet listrik rampung Desember 2019
Korban Bagus saat ini menjalani perawatan intensif di RSCM akibat luka benturan.