Pria tenggelam saat mancing ikan di Batam ditemukan sudah tewas
13 November 2019 14:24 WIB
Tim SAR gabungan memgevakuasi jasad Dodi Kurniawan (21), setelah tiga hari tenggelam saat memancing ikan di perairan Piayu Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (13/11/2019). (ANTARA/HO/SAR Tanjungpinang)
Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil menemukan jasad Dodi Kurniawan (21), setelah tiga hari tenggelam saat memancing ikan di perairan Piayu Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu.
Kepala Seksi Operasional Kantor SAR Tanjungpinang, Eko Supriyanto, dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa korban ditemukan dalam keadaan mengapung dengan jarak 1 nautical mile (NM/mil laut) dari lokasi kejadian sekitar pukul 09.00 WIB.
Setelah ditemukannya korban, kata Eko, operasi SAR dinyatakan selesai, dan selanjutnya diusulkan untuk ditutup.
Eko mengungkapkan, proses pencarian yang berlangsung selama tiga hari itu melibatkan Kantor SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Polsek Nongsa, Badan Keamanan Laut (Bakamla) serta warga setempat.
Peralatan yang digunakan untuk mendukung pencarian korban yakni satu unit rescue carrier, satu unit rescue truck, dan satu set mopel.
Eko menegaskan tak ada kendala yang berarti dalam melakukan pencarian, mengingat cuaca cukup cerah berawan, kecepatan angin selatan 5 knot, dan ketinggian gelombang 0,5 - 0,75 meter.
"Cuaca cukup kondusif dan mendukung proses pencarian," ujarnya pula.
Baca juga: Mudik Lebaran seorang anak tewas tenggelam saat mancing
Kronologis terjatuhnya korban, lanjut Eko, berawal saat korban pergi memancing ikan di Dermaga Piayu Nongsa sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (11/11) kemarin.
Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, salah seorang saksi melihat korban tidak ada di lokasi, sementara alat pancing dan sepeda motornya masih ada di area tersebut.
"Korban terjatuh ke laut, saksi kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polsek Nongsa," kata Eko.
Dia menambahkan, informasi jatuhnya korban diterima dari Yustinus, Kanit Buser Polsek Nongsa, Batam sekitar pukul 21.00 WIB malam.
"Usai menerima informasi itu, tim langsung bergerak menuju lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 21.15 WIB," u Eko.
Kepala Seksi Operasional Kantor SAR Tanjungpinang, Eko Supriyanto, dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa korban ditemukan dalam keadaan mengapung dengan jarak 1 nautical mile (NM/mil laut) dari lokasi kejadian sekitar pukul 09.00 WIB.
Setelah ditemukannya korban, kata Eko, operasi SAR dinyatakan selesai, dan selanjutnya diusulkan untuk ditutup.
Eko mengungkapkan, proses pencarian yang berlangsung selama tiga hari itu melibatkan Kantor SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Polsek Nongsa, Badan Keamanan Laut (Bakamla) serta warga setempat.
Peralatan yang digunakan untuk mendukung pencarian korban yakni satu unit rescue carrier, satu unit rescue truck, dan satu set mopel.
Eko menegaskan tak ada kendala yang berarti dalam melakukan pencarian, mengingat cuaca cukup cerah berawan, kecepatan angin selatan 5 knot, dan ketinggian gelombang 0,5 - 0,75 meter.
"Cuaca cukup kondusif dan mendukung proses pencarian," ujarnya pula.
Baca juga: Mudik Lebaran seorang anak tewas tenggelam saat mancing
Kronologis terjatuhnya korban, lanjut Eko, berawal saat korban pergi memancing ikan di Dermaga Piayu Nongsa sekitar pukul 10.00 WIB, Senin (11/11) kemarin.
Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, salah seorang saksi melihat korban tidak ada di lokasi, sementara alat pancing dan sepeda motornya masih ada di area tersebut.
"Korban terjatuh ke laut, saksi kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polsek Nongsa," kata Eko.
Dia menambahkan, informasi jatuhnya korban diterima dari Yustinus, Kanit Buser Polsek Nongsa, Batam sekitar pukul 21.00 WIB malam.
"Usai menerima informasi itu, tim langsung bergerak menuju lokasi kejadian kecelakaan sekitar pukul 21.15 WIB," u Eko.
Pewarta: Ogen
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: