Sentani (ANTARA News) - Peningkatan partisipasi sekolah harus diimbangi dengan prasarana yang memadai terutama dalam menunjang program belajar 9 tahun. Jumlah prasarana sekolah SD di kabupaten Jayapura sebanyak 128 unit, SLTP 43 unit, SMU/SMK sebanyak 23 unit di tahun 2018.



Jumlah prasarana ini tentunya tidak relevan dengan jumlah tenaga guru pengajar yang ditempatkan pada masing-masing sekolah. Secara kusus untuk tingkat Sekolah Dasar di Kabupaten Jayapura baik Sekolah Negri maupun swasta, jumlah tenaga guru secara keseluruhan mencapai 831 orang, sementara jumlah murid berjumlah 19.418 orang dengan 852 ruang kelas yang digunakan.



Dalam kondisi seperti ini, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw mengaku pihaknya tetap memberikan perhatian serius terhadap dunia pendidikan pada Daerah yang dipimpinya ini.



Dikatakan, pemeberian penghargaan adalah bagian kecil dari program yang tersusun oleh Instansi terkait untuk memacu semua masyarakat dalam kepedulian mereka terhadap pendidikan di kampung masing-masing.



"Tidak ada cara lain, hanya dengan pendidikan yang dapat merubah segala sesuatu," ujar Bupati Awoitauw.



Menurut Bupati Jayapura, upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama ini cukup berhasil, walaupun perlu adanya perbaikan dan penambahan diberbagai sektor.



"Guru kontrak selama tiga tahun berturut-turut direkrut dan ditempatkan di daerah terpencil. Ada hasil yang bisa dibanggakan," jelasnya.



Sementara itu, Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Jayapura, Ted.Y.Mokay mengatakan, tahun depan pihaknya akan memberikan penghargaan berupa piala dan juga sertifikat kepada Kampung yang serius memperhatikan dunia pendidikan dimasing-masing Kampung.



Hal ini, menurut Ted, sebagai bentuk perhatian kepada aparat Kampung tetapi juga masyarakat yang benar-bear serius memberikan perhatian kepada dunia pendidikan, secara kusus pendidikan dasar, dan juga taman kanak-kanak.



"Sebelumnya memang belum ada program ini. kita berharap agar aktifitas belajar mengajar di sekolah tetap berjalan lancar, kehadiran guru, keaktifan murid serta pengawasan yang terus dilakukan oleh masyarakat kampung sendiri," pungkasnya. (ADV)