Baturaja (ANTARA) - Penggiat lingkungan hidup di Sumatera Selatan membentuk forum pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk tiga kabupaten di provinsi setempat guna menjaga kelestarian aliran sungai di wilayah itu agar tetap terjaga.

"Pembentukan Forum DAS ini dilakukan untuk tiga kabupaten yakni OKU Induk, OKU Timur dan OKU Selatan," kata Ketua Forum DAS Sumatera Selatan, Syafrul Yunardy saat menghadiri rapat pembentukan Forum Pengelolaan DAS di Universitas Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Selasa.

Dia mengemukakan, pembentukan Forum DAS ini perlu dilakukan karena tiga kabupaten tersebut memiliki aliran perairan sungai dan danau sehingga harus dijaga kelestariannya.

"Seperti kita ketahui bersama kondisi DAS di tiga kabupaten ini cukup memprihatinkan, karena daya dukung lingkungan sudah menurun," katanya.

Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya membentuk forum pengelolaan DAS melibatkan sejumlah penggiat lingkungan hidup di wilayah setempat seperti Jejak Bumi Indonesia Kabupaten OKU Raya, LP3L, Unbara dan Universitas IBA.

Forum DAS ini merupakan wahana koordinasi tentang pengeloaan dan pelestarian DAS yang didalamnya merupakan multi pihak mulai dari birokrat, swasta, asosiasi, kelompok masyarakat dan media.

Fungsi dari forum ini antara lain yaitu untuk menampung aspirasi masyarakat terkait pengelolaan DAS agar tidak tercemar lingkungan dan membantu menyelesaikan masalah yang terjadi dalam pengelolaan DAS di wilayah itu.

"Pembentukan Forum ini merupakan amanah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai wahana koordinasi bagi penggiat lingkungan hidup ditingkat kabupaten tentang pengelolaan DAS," ungkapnya.

Dia berharap, dengan adanya Forum DAS ini bisa mempercepat upaya perbaikan dan peningkatan kualitas DAS khususnya di tiga kabupaten tersebut.

"DAS ini sangat penting karena ketika airnya tercemar maka akan berpengaruh terhadap semua lapisan masyarakat yang berdampak terhadap tiga hal yaitu, air, tanah dan udara. Termasuk juga peristiwa karhutla menunjukan adanya degradasi kemapuan alam," ujarnya.

Sementara itu, Pendiri LLH Jejak Bumi Indonesia OKU, Hendra Setyawan menyampaikan bahwa sejauh ini lembaga yang dinaunginya tersebut telah melakukan upaya pelestarian DAS dengan menamam ribuan bibit pohon.

Bahkan, lanjut dia, saat ini secara mandiri pihaknya juga sedang melakukan pembibitan ratusan ribu pohon produktif yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di wilayah setempat.

"Secara mandiri kami telah melakukan pembibitan dan pelestarian DAS. Kami juga sangat mendukung dibentuknya Forum DAS ini sehingga aliran sungai dapat terjaga tidak tercemar lingkungan," katanya berharap.