OJK terus tingkatkan literasi keuangan masyarakat pedesaan
12 November 2019 15:16 WIB
Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Surakarta Tito Adji Siswantoro saat memberikan keterangan kepada wartawan (Foto: ANTARA/Aris Wasita)
Solo (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat pedesaan melalui sosialisasi yang aktif dilakukan setiap tahun.
"Sosialisasi di pedesaan ini bisa kami lakukan sampai enam kali dalam satu tahun," kata Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Surakarta Tito Adji Siswantoro di Solo, Selasa.
Ia mengatakan langkah tersebut penting dilakukan karena tingkat pemahaman atau literasi keuangan di kalangan masyarakat pedesaan masih sangat rendah, khususnya untuk lembaga keuangan nonbank.
"Termasuk pasar modal sehingga pada setiap sosialisasi kami juga melibatkan instansi terkait, seperti Bursa Efek Indonesia," katanya.
Baca juga: Survei OJK: Indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat
Berdasarkan data, dikatakannya, untuk tingkat literasi keuangan di Jawa Tengah saat ini di angka 47,38 persen, sedangkan untuk inklusi keuangan di angka 65,71 persen.
"Hasil sosialisasi yang kami lakukan ini cukup menggembirakan, kami mengukurnya dari pre-test dan post-test di setiap kegiatan sosialisasi. Hasilnya usai mengikuti sosialisasi 70-80 persen paham keuangan," katanya.
Sementara itu, dari sisi literasi keuangan capaian di Jawa Tengah lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasional.
OJK mencatat indeks literasi keuangan di tingkat nasional mencapai 38,03 persen. Meski demikian, indeks inklusi keuangan secara nasional masih lebih tinggi jika dibandingkan Jawa Tengah yaitu 76,19 persen.
Baca juga: OJK ungkap target inklusi keuangan 2019 tercapai
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan angka tersebut meningkat jika dibandingkan hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.
"Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, OJK, kementerian/lembaga terkait, dan industri jasa keuangan yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat," katanya.
Baca juga: Dorong literasi keuangan milenial, OJK gandeng lima kampus di Jatim
"Sosialisasi di pedesaan ini bisa kami lakukan sampai enam kali dalam satu tahun," kata Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) OJK Surakarta Tito Adji Siswantoro di Solo, Selasa.
Ia mengatakan langkah tersebut penting dilakukan karena tingkat pemahaman atau literasi keuangan di kalangan masyarakat pedesaan masih sangat rendah, khususnya untuk lembaga keuangan nonbank.
"Termasuk pasar modal sehingga pada setiap sosialisasi kami juga melibatkan instansi terkait, seperti Bursa Efek Indonesia," katanya.
Baca juga: Survei OJK: Indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat
Berdasarkan data, dikatakannya, untuk tingkat literasi keuangan di Jawa Tengah saat ini di angka 47,38 persen, sedangkan untuk inklusi keuangan di angka 65,71 persen.
"Hasil sosialisasi yang kami lakukan ini cukup menggembirakan, kami mengukurnya dari pre-test dan post-test di setiap kegiatan sosialisasi. Hasilnya usai mengikuti sosialisasi 70-80 persen paham keuangan," katanya.
Sementara itu, dari sisi literasi keuangan capaian di Jawa Tengah lebih tinggi jika dibandingkan dengan nasional.
OJK mencatat indeks literasi keuangan di tingkat nasional mencapai 38,03 persen. Meski demikian, indeks inklusi keuangan secara nasional masih lebih tinggi jika dibandingkan Jawa Tengah yaitu 76,19 persen.
Baca juga: OJK ungkap target inklusi keuangan 2019 tercapai
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan angka tersebut meningkat jika dibandingkan hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.
"Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, OJK, kementerian/lembaga terkait, dan industri jasa keuangan yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat," katanya.
Baca juga: Dorong literasi keuangan milenial, OJK gandeng lima kampus di Jatim
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019
Tags: