Gubernur: Angka stunting nasional turun 10 persen
12 November 2019 14:39 WIB
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah (tiga kanan) pada acara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di Lapangan Upacara Rujab Gubernur Sulsel, Selasa,(12/11). ANTARA/HO/Humas Pemprov Sulsel
Makassar (ANTARA) - Gubernur Prof HM Nurdin Abdullah menyebutkan pencapaian pemerintah pada pembangunan kesehatan nasional diantaranya berhasil menurunkan angka stunting nasional sebesar 10 persen.
"Capaian itu, di antaranya penurunan angka kematian Ibu dan anak, penurunan angka stunting nasional sebesar 10 persen, meningkatnya cakupan imunisasi, serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka tubercolosis di Indonesia," urai Nurdin Abdullah membacakan sambutan Menteri Kesehatan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di Lapangan Upacara Rujab Gubernur Sulsel, Selasa.
"Dalam kurun waktu lima tahun, angka stunting berhasil diturunkan hampir 10 persen," lanjut Gubernur.
Baca juga: Wamendes PDTT optimistis angka stunting turun 5 persen
Dari hasil riset tahun 2013 menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai angka 37,8 persen. Namun, tahun ini prevalensi balita stunting turun menjadi 27,67 persen.
Nurdin Abdullah juga menyebutkan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait pembangun SDM yang berkualitas.
"Stunting dan jaminan kesehatan nasional," kata Nurdin.
Gubernur periode 2018-2024 itu juga menyebutkan berbagai keberhasilan pembangunan SDM yang telah dicapai kinerja kabinet lalu.
"Salah satunya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang parameternya adalah usia harapan hidup," jelasnya.
Gubernur juga memaparkan permasalahan yang menjadi fokus utama perbaikan kesehatan di Indonesia saat ini, terkait tingginya harga obat dan alat kesehatan. "Serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan dalam negeri. Hal tersebut akan menjadi fokus perhatian bersama untuk dicarikan solusinya."
Nurdin mengungkapkan pemerintah terus memperjuangkan hadirnya Generasi Sehat Indonesia Unggul yang diharapkan bersama dapat menjadi SDM Unggul yang mengisi 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045.
"Ini bertepatan dengan bonus demografi yang dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dan makmur," sebutnya.
Baca juga: Stunting di Aceh Tengah lebih tinggi dari angka nasional
"Capaian itu, di antaranya penurunan angka kematian Ibu dan anak, penurunan angka stunting nasional sebesar 10 persen, meningkatnya cakupan imunisasi, serta berhasilnya pengendalian penyakit menular dengan menurunnya angka tubercolosis di Indonesia," urai Nurdin Abdullah membacakan sambutan Menteri Kesehatan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 di Lapangan Upacara Rujab Gubernur Sulsel, Selasa.
"Dalam kurun waktu lima tahun, angka stunting berhasil diturunkan hampir 10 persen," lanjut Gubernur.
Baca juga: Wamendes PDTT optimistis angka stunting turun 5 persen
Dari hasil riset tahun 2013 menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai angka 37,8 persen. Namun, tahun ini prevalensi balita stunting turun menjadi 27,67 persen.
Nurdin Abdullah juga menyebutkan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengenai dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait pembangun SDM yang berkualitas.
"Stunting dan jaminan kesehatan nasional," kata Nurdin.
Gubernur periode 2018-2024 itu juga menyebutkan berbagai keberhasilan pembangunan SDM yang telah dicapai kinerja kabinet lalu.
"Salah satunya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang parameternya adalah usia harapan hidup," jelasnya.
Gubernur juga memaparkan permasalahan yang menjadi fokus utama perbaikan kesehatan di Indonesia saat ini, terkait tingginya harga obat dan alat kesehatan. "Serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan dalam negeri. Hal tersebut akan menjadi fokus perhatian bersama untuk dicarikan solusinya."
Nurdin mengungkapkan pemerintah terus memperjuangkan hadirnya Generasi Sehat Indonesia Unggul yang diharapkan bersama dapat menjadi SDM Unggul yang mengisi 100 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2045.
"Ini bertepatan dengan bonus demografi yang dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara maju dan makmur," sebutnya.
Baca juga: Stunting di Aceh Tengah lebih tinggi dari angka nasional
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: