Jakarta (ANTARA) - Pebalap Formula E asal Belgia Stoffel Vandoorne antusias menyambut dan terlibat dalam Formula E Jakarta ePrix pada Juni 2020.

“Saya sangat terkesan dengan venue balapan nanti karena berlokasi di salah satu monumen ikonik di Jakarta Monas. Jadi itu akan menjadi tempat yang bagus untuk balapan dan orang-orang juga akan menikmatinya,” kata Vandoorne saat temu media di Kantor Balai Kota, Jakarta, Selasa.

Pebalap tim Mercedes itu juga mengapresiasi program “Jakarta Langit Biru” yang merupakan visi transportasi Jakarta dalam menggunakan transportasi bebas emisi. Ia berpendapat Formula E akan berdampak kepada lingkungan dan gaya hidup masyarakat dalam mengurangi penggunaan mobil pribadi.

“Ini akan bagus untuk kota Jakarta dengan jumlah populasinya yang banyak. Jadi kami punya pesan yang kuat kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi publik dan mengurangi penggunaan mobil pribadi supaya polusi udara bisa berkurang. Saya pikir Formula E adalah olahraga yang penting,” kata dia.

Vandoorne menuturkan pekan depan adalah awal musim keenam Formula E digelar di Ad Diriyah, Saudi Arabia. "Ketika E-Prix digelar, saya selalu dapat dukungan luas dari penggemar," ucapnya.

Hal ini terbukti dari rating fanboost kepada Vandoorne yang selalu tinggi. Fanboost adalah live voting dari penggemar Formula E di seluruh dunia untuk mendukung pebalap tertentu agar si pebalap mendapatkan tenaga ekstra di mobilnya.

Baca juga: Rute Formula E tahun 2020 di Jakarta

Sebelas kota besar

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Formula E telah mengumumkan masuknya sirkuit Jakarta ePrix pada seri kejuaraan ABB Formula E Championship musim 2019/2020 yang akan diselenggarakan pada Juni 2020. Balapan kendaraan elektrik single-seater ini akan diadakan di jantung Ibu Kota Indonesia di area Monumen Nasional (Monas).


Formula E atau biasa disingkat FE adalah kejuaraan dunia balapan single-seater elektrik pertama di dunia dengan mobil yang digunakan bermesin listrik, lebih tepatnya dua mesin listrik dengan daya maksimal 335 dk.

Tidak seperti balapan lainnya, para pembalap Formula E akan beradu cepat di sirkuit-sirkuit jalan raya di 13 kota besar di dunia. Jakarta bergabung dengan 11 kota besar lainnya di dunia seperti London dan New York sebagai tuan rumah balapan ini.

22 pembalap dari 11 tim, 8 tim pabrikan dan 3 tim privateer, akan bertarung memperebutkan gelar juara dunia.

Selain Stoffel Vandoorne, mantan pebalap Formula 1 lainnya seperti Felipe Massa dan Brendon Hartley juga masuk daftar pesaing Formula E musim 2019/2020.

Baca juga: Sekprov DKI akan sampaikan kajian Formula E ke DPRD

Berikut kalender balapan Formula E 2019/2020:

Race 1: 22 November 2019 – Ad Diriyah ePrix, Saudi Arabia
Race 2: 23 November 2019 – Ad Diriyah ePrix, Saudi Arabia
Race 3: 18 Januari 2020 – Santiago ePrix, Chile
Race 4: 15 Februari 2020 – Mexico City ePrix, Mexico
Race 5: 29 Februari 2020 – Marrakesh ePrix, Morocco
Race 6: 21 Maret 2020 – Sanya ePrix, China
Race 7: 4 April 2020 – Rome ePrix, Italy Italy
Race 8: 18 April 2020 – Paris ePrix, France France
Race 9: 3 Mei 2020 – Seoul ePrix, South Korea
Race 10: 6 Juni 2020 – Jakarta ePrix, Indonesia
Race 11: 21 Juni 2020 – Berlin ePrix, Germany
Race 12: 11 Juli 2020 – New York City ePrix, United States
Race 13: 25 Juli 2020 – London ePrix, United Kingdom
Race 14: 26 Juli 2020 – London ePrix, United Kingdom

Baca juga: PSI minta Formula E dibatalkan ​​​​​​​