DPRD Jabar: Peran Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu belum maksimal
12 November 2019 11:27 WIB
Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Yunandar R Eka Perwira saat penilaian peran Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung. ANTARA/HO Humas DPRD Jabar/am.
Bandung (ANTARA) - Komisi II DPRD Jawa Barat menilai peran Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Bandung masih belum maksimal dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat padahal balai tersebut memiliki peran yang sangat strategis terhadap kualitas atau mutu sebuah produk.
"Belum optimalnya peran Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang ini disebabkan sarana dan prasarana yang sangat minim, karena merupakan balai baru seperti halnya Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro," kata Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Yunandar R Eka Perwira, di Bandung, Selasa.
Yunandar juga mengatakan Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang memiliki fungsi yang strategis ketika pemerintah serius untuk mendorong pertumbuhan produk komoditas di Jawa Barat.
"Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang tidak hanya memberikan pelayanan untuk menjaga kualitas mutu tetapi juga memberikan jaminan dari pemerintah bahwa produk-produk yang ada di industri atau di masyarakat itu memang sudah sesuai dengan standar yang diterapkan oleh berbagai negara termasuk Standar Nasional Indonesia," kata Yunandar.
Beberapa waktu lalu, kata dia, Komisi II DPRD Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro dan dari kunjungan tersebut disimpulkan bahwa ketika beralih fungsi untuk menjaga mutu barang produk agro maka balai ini masih dalam proses transisi sehingga masih banyak hal yang perlu dipersiapkan ke depannya.
Dia mengatakan, Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu fasilitas yang bisa digunakan oleh masyarakat dan industri untuk menguji kualitas mutu dari produk-produk pertanian seperti beras, kopi, teh, kakao dan lainnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat lanjut Yunandar, saat ini sedang mendorong tumbuhnya industri kopi sehingga peran balai ini sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dari produk tersebut.
"Saya kira ini salah satu fasilitas yang sangat penting untuk bisa memberikan kemudahan kepada para pelaku bisnis kopi secara lebih efisien, bisa menjaga kualitas bahkan meningkatkan kualitasnya sehingga dapat bersaing dengan produk kopi dari daerah lain atau bahkan dari luar negeri," kata Yunandar.
Untuk ke depannya, kata Yunandar, pihaknya akan mendorong pengadaan peralatan yang lebih lengkap bagi para pelaku usaha agro di Jawa Barat sehingga bisa memiliki nilai jual yang tinggi dan bisa menembus pasar Internasional.
"Untuk tahun 2020 ke depan nanti saya kira harus didorong terutama pengadaan untuk peralatan yang memang lebih lengkap lagi bagi para pelaku usaha agro ini di Jawa Barat dan SDM yang masih belum siap karena masih transisi. Ke depan ketika begitu sudah siap maka akan banyak sekali manfaat yang diperoleh masyarakat dari balai ini," kata dia.
Baca juga: DPRD Jabar sosialisasikan TPPAS Nambo ke relawan bank sampah
Baca juga: DPRD tinjau Sport Jabar Arcamanik terkait atap stadion ambruk
Baca juga: DPRD Jabar kritisi fasilitas di UPTD PSRABH Bogor
Baca juga: DPRD Jabar berharap lulusan "Sekoper Cinta" atasi masalah perempuan
"Belum optimalnya peran Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang ini disebabkan sarana dan prasarana yang sangat minim, karena merupakan balai baru seperti halnya Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro," kata Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Yunandar R Eka Perwira, di Bandung, Selasa.
Yunandar juga mengatakan Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang memiliki fungsi yang strategis ketika pemerintah serius untuk mendorong pertumbuhan produk komoditas di Jawa Barat.
"Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang tidak hanya memberikan pelayanan untuk menjaga kualitas mutu tetapi juga memberikan jaminan dari pemerintah bahwa produk-produk yang ada di industri atau di masyarakat itu memang sudah sesuai dengan standar yang diterapkan oleh berbagai negara termasuk Standar Nasional Indonesia," kata Yunandar.
Beberapa waktu lalu, kata dia, Komisi II DPRD Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro dan dari kunjungan tersebut disimpulkan bahwa ketika beralih fungsi untuk menjaga mutu barang produk agro maka balai ini masih dalam proses transisi sehingga masih banyak hal yang perlu dipersiapkan ke depannya.
Dia mengatakan, Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu fasilitas yang bisa digunakan oleh masyarakat dan industri untuk menguji kualitas mutu dari produk-produk pertanian seperti beras, kopi, teh, kakao dan lainnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat lanjut Yunandar, saat ini sedang mendorong tumbuhnya industri kopi sehingga peran balai ini sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dari produk tersebut.
"Saya kira ini salah satu fasilitas yang sangat penting untuk bisa memberikan kemudahan kepada para pelaku bisnis kopi secara lebih efisien, bisa menjaga kualitas bahkan meningkatkan kualitasnya sehingga dapat bersaing dengan produk kopi dari daerah lain atau bahkan dari luar negeri," kata Yunandar.
Untuk ke depannya, kata Yunandar, pihaknya akan mendorong pengadaan peralatan yang lebih lengkap bagi para pelaku usaha agro di Jawa Barat sehingga bisa memiliki nilai jual yang tinggi dan bisa menembus pasar Internasional.
"Untuk tahun 2020 ke depan nanti saya kira harus didorong terutama pengadaan untuk peralatan yang memang lebih lengkap lagi bagi para pelaku usaha agro ini di Jawa Barat dan SDM yang masih belum siap karena masih transisi. Ke depan ketika begitu sudah siap maka akan banyak sekali manfaat yang diperoleh masyarakat dari balai ini," kata dia.
Baca juga: DPRD Jabar sosialisasikan TPPAS Nambo ke relawan bank sampah
Baca juga: DPRD tinjau Sport Jabar Arcamanik terkait atap stadion ambruk
Baca juga: DPRD Jabar kritisi fasilitas di UPTD PSRABH Bogor
Baca juga: DPRD Jabar berharap lulusan "Sekoper Cinta" atasi masalah perempuan
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019
Tags: