Jakarta (ANTARA) - Keluarga dan kolega korban warga negara asing (WNA) yang dilaporkan hilang saat menyelam di Pulau Sangiang, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (3/11), mulai berdatangan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin sore.

"Keluarga yang datang berasal dari Singapura, mereka sedang mencari jasad keluarganya," kata Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian RS Polri Kombes Pol Agung Widjadjato di Jakarta.

Petugas di ruang Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri mengambil beberapa informasi terkait korban hilang.

Petugas menanyakan informasi umum dari masing-masing keluarga dan juga korban.

"Kita menanyakan informasi terkait ciri fisik dan keterkaitan mereka dengan korban," ujar Agung.

Baca juga: RS Polri terima jasad yang diduga WNA tenggelam di perairan Banten
Salah satu kolega korban asal Singapura mengaku sedang melakukan pencarian terhadap salah satu korban atas nama Wan Bzng Yang.

"Saya dapat kabar ada salah satu jasad yang dibawa ke RS Polri, makanya kami ke sini. Kita sudah beberapa hari ini mencari Wan Bzng Yang. Dia sedang main di Sangiang," kata kolega korban yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan, jasad yang dikirim menuju RS Polri sekitar pukul 17.20 WIB diduga salah satu korban WNA yang tenggelam.

"Masih dugaan kalau mereka itu WNA yang tenggelam di Sangiang, sebab saat ditemukan Tim SAR masih lengkap pakai pakaian selam hitam," katanya.

Sebelumnya, tiga WNA dikabarkan hilang saat menyelam di Pulau Sangiang, Banten, Jawa Barat, Minggu (3/11).

Tiga korban tersebut diketahui bernama Tan Xuz Tao, Wan Bzng Yang dan Tian Yu.

Mereka adalah wisatawan asal China dan Singapura yang sedang berlibur dan melakukan penyelaman di Pulau Sangiang.
Baca juga: WNA asal Jordania ditemukan meninggal di Bali