Jakarta (ANTARA) - Tantangan generasi milenial dan Gen Z pada era disrupsi yang berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya akan dikupas dalam Collaboration Festival atau Co-Fest di kampus Universitas Pembangunan Jaya, pada 12-15 November 2019.

"Co-Fest merupakan salah satu acara yang akan menjawab tantangan generasi millennials dan Gen Z. Kolaborasi merupakan solusi yang dapat menjawab tantangan atau menyelesaikan masalah pada era disrupsi," ujar ketua panitia penyelenggara Co-Fest Arkan Faruqi melalui keterangan resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Mengangkat tema "Spirit of Millennials and Gen Z", Co-Fest bertujuan mendorong mahasiswa berpikir kreatif demi menciptakan sebuah karya yang inovatif dan mampu berkolaborasi pada era disrupsi.

Co-Fest menawarkan serangkaian seminar seperti "Collaborative Marketing in Disruptive Era" yang akan membahas mengenai tren kolaborasi pemasaran.

Baca juga: Guru Besar: Tantangan global ideologi pemuda di era milenial

Seminar itu menghadirkan pembicara seperti Fluxcup dan Fitra Eri sebagai pembuat kontan dan Faris Fadhlirrahman sebagai Brand Activation Manager GOJEK. Kemudian, Charles DW Simaremare yang merupakan Head of Corporate Communication FIFGROUP pada Selasa (12/11).

Co-Fest juga akan membahas mengenai material rotan yang banyak digunakan sebagai bahan desain interior di dalam seminar "Design & Your Living Space", pada Selasa (12/11). Seminar itu menghadirkan pula pembicara handal dalam industri produk rotan yaitu Abie Abdillah (Founder Studio HIJI) dan Perwakilan dari Juno Home.

Kemudian, terdapat pula seminar "Political Literacy for Millennials & Gen Z" yang membahas arti penting pengetahuan tentang politik bagi generasi milenial dan Gen Z. Seminar itu menghadirkan Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, Komisioner Komisi Pemilihan Umum RI Wahyu Setiawan, pengamat politik Boni Hargens, dan Anggota DPR RI periode 2019-2024 Hillary Brigitta Lasut pada Rabu (13/11).

Baca juga: Tantangan bagi generasi milenial untuk RI

Seminar selanjutnya yang juga berlangsung pada Rabu (13/11) bertema "How to Identify Hoax and Fake News". Seminar itu membahas peran generasi milenial dan Gen Z untuk membedakan informasi yang benar dan salah pada era digital ketika penyebaran informasi sangat cepat.

Seminar itu akan menghadirkan PR & Partnership Associate IDN Media Saraya Adzani dan Fact Checker and Content Writer MAFINDO Syarief Ramaputra sebagai pembicara.

Terakhir pada Kamis (14/11), Co-Fest menggelar seminar tentang pengelolaan keuangan dengan tajuk "Strategi Pengelolaan Keuangan untuk Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan".

Co-Fest merupakan kegiatan kampus bernama "Communication Festival (Commfest)". Pada 2019, kegiatan itu berganti nama menjadi Collaboration Festival. Co-Fest merupakan program rutin Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya sejak 2016.

Baca juga: UPJ raih lima emas di ajang disain internasional