Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Kementerian Pertahanan akan mengandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) menjadi komponen cadangan.

"Iya tentunya harus kita ikut sertakan karena dalam kompetensi cadangan, itu juga menyangkut pembentukan kekuatan cadangan kita yang akan mengandalkan kekuatan rakyat," kata Prabowo usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI di Jakarta, Senin.

Baca juga: Kemhan sosialisasikan bela negara kepada siswa SMA di perbatasan

Prabowo menjelaskan bahwa langkah menggandeng Kemendikbud itu dalam rangka menyiapkan komponen cadangan dari kalangan terdidik, yaitu kalangan mahasiswa.

Dalam peraturan perundang-undangan, kata Prabowo, konsep bela negara yang salah satunya terdapat komponen cadangan, tidak sampai pada ranah wajib militer.

"Akan tetapi, lebih bersifat komponen cadangan. Nanti pada saatnya akan kami tampilkan," ujarnya.

Menurut dia, konsep tersebut sudah lama namun tinggal dimutakhirkan dan dimodernisasi sesuai dengan kondisi bangsa dan negara.

Baca juga: Kemhan libatkan DPR rumuskan pemutakhiran doktrin pertahanan

Baca juga: Komisi I gelar RDP dalami kebijakan penguatan pertahanan nasional


Sebelumnya, dalam RDP Komisi I DPR RI, Menhan Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya untuk membentuk SDM untuk pertahanan negara yang kuat, dengan memaksimalkan komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung.

"Komponen utama adalah TNI, membangun komponen cadangan yang nyata dan operasional, lalu siapkan komponen pendukung dari seluruh rakyat di semua sektor, seperti petani, nelayan swasta, akademis, ormas, dan parpol," kata Prabowo dalam paparan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR, Jakarta, Senin.

Ia mencontohkan Amerika Serikat, sumber perwira berasal dari Akademi Militer sebesar 20 persen dan 80 persen berasal dari universitas.