Pelatih Persib waspadai agresivitas Konate
11 November 2019 16:31 WIB
Pesepak bola Arema FC Makan Konate melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Madura United dalam pertandingan Liga I di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Jumat (8/11/2019). Arema FC menaklukkan Madura United dengan skor akhir 2-0. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/wsj.
Bandung (ANTARA) - Mantan penyerang Persib Bandung, Makan Konate yang kini memperkuat Arema FC dengan produktivitas gol tinggi membuat Pelatih Persib Robert Alberts cukup waspada.
Namun, ia mengaku sudah mengetahui cara untuk menghentikan Konate yang menjadi pemain andalan klub berjuluk Singo Edan tersebut. Konate di musim ini telah mencetak 15 gol dan berada di peringkat ketiga dengan perolehan gol terbanyak.
"Jadi kami sudah paham bagaimana menghentikan dia sebagai top skorer Arema saat ini dan menjadi otak serangan tim," kata Robert di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Menghadapi Arema, Persib dipastikan krisis penyerang
Baca juga: Persib tanpa lima pemain inti saat menjamu Arema
Menurut Robert, Konate adalah pemain yang memiliki kualitas tinggi karena mobilitasnya cukup berbahaya bagi siapapun yang melawan Arema. Apalagi, ia jarang diganjar kartu yang tidak penting.
Maka dari itu, kata dia, tentunya lini belakang Maung Bandung akan ekstra waspada untuk mengawal pergerakan pemain berkebangsaan Mali tersebut.
Baca juga: Tekuk Madura United 2-0, Arema FC masuk lima besar klasemen Liga 1
"Tentu pemain-pemain kami akan memerhatikan dan memastikan (Konate) tidak mendapat ruang yang dia sukai," kata pelatih asal Belanda itu.
Namun, ia menyebut timnya akan bermain maksimal jelang laga menjamu Arema FC dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/11). Meski tanpa diperkuat sejumlah pemain inti, dukungan dari bobotoh akan sangat berdampak bagi Persib.
Apalagi, menurutnya Bobotoh akan memenuhi tribun untuk mendukung Persib dalam laga besar tersebut. Hal tersebut, kata dia, terlihat dari penjualan tiket yang cukup tinggi.
"Jadi, tim yang mempunyai hasrat paling besar besok itu yang akan memenangkan pertandingan dan saya yakin pemain kami punya hasrat besar ketika masuk lapangan dengan menunjukkan sikap, karakter dan dedikasi untuk memenangi laga ini," katanya.
Namun, ia mengaku sudah mengetahui cara untuk menghentikan Konate yang menjadi pemain andalan klub berjuluk Singo Edan tersebut. Konate di musim ini telah mencetak 15 gol dan berada di peringkat ketiga dengan perolehan gol terbanyak.
"Jadi kami sudah paham bagaimana menghentikan dia sebagai top skorer Arema saat ini dan menjadi otak serangan tim," kata Robert di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, Senin.
Baca juga: Menghadapi Arema, Persib dipastikan krisis penyerang
Baca juga: Persib tanpa lima pemain inti saat menjamu Arema
Menurut Robert, Konate adalah pemain yang memiliki kualitas tinggi karena mobilitasnya cukup berbahaya bagi siapapun yang melawan Arema. Apalagi, ia jarang diganjar kartu yang tidak penting.
Maka dari itu, kata dia, tentunya lini belakang Maung Bandung akan ekstra waspada untuk mengawal pergerakan pemain berkebangsaan Mali tersebut.
Baca juga: Tekuk Madura United 2-0, Arema FC masuk lima besar klasemen Liga 1
"Tentu pemain-pemain kami akan memerhatikan dan memastikan (Konate) tidak mendapat ruang yang dia sukai," kata pelatih asal Belanda itu.
Namun, ia menyebut timnya akan bermain maksimal jelang laga menjamu Arema FC dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (12/11). Meski tanpa diperkuat sejumlah pemain inti, dukungan dari bobotoh akan sangat berdampak bagi Persib.
Apalagi, menurutnya Bobotoh akan memenuhi tribun untuk mendukung Persib dalam laga besar tersebut. Hal tersebut, kata dia, terlihat dari penjualan tiket yang cukup tinggi.
"Jadi, tim yang mempunyai hasrat paling besar besok itu yang akan memenangkan pertandingan dan saya yakin pemain kami punya hasrat besar ketika masuk lapangan dengan menunjukkan sikap, karakter dan dedikasi untuk memenangi laga ini," katanya.
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: