"Habibie & Ainun 3" di mata putra sulung mendiang Habibie
11 November 2019 15:32 WIB
Ilham Habibie (mengenakan jas hitam) bersama sederet pemain film "Habibie & Ainun 3" di Jakarta, Senin (11/11/2019). (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA) - Putra sulung mendiang B.J Habibie dan Ainun, Ilham Akbar Habibie mengomentari film ketiga yang mengisahkan kedua orangtuanya, "Habibie & Ainun 3".
"Film ini seolah melengkapi apa yang sudah dimulai. Menceritakan satu sisi bapak yang tidak dikenal masyarakat luas. Biasanya bapak dikenal sebagai bapak teknologi, tetapi di belakang itu ada yang buat bapak energik, cinta," kata Ilham di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, dalam film besutan sutradara Hanung Bramantyo itu akan digambarkan bagaimana cinta bisa menjadi motivator bagi seseorang untuk berjuang.
"Bagaimana cinta itu bisa menjadi motivator berjuang, banyak hal di luar perhitungan, seringkali gagal termasuk bapak. Mau berjuang sampai napas terakhir, itu bapak," tutur Ilham.
Dalam kesempatan itu, Hanung berharap film "Habibie & Ainun 3" bisa menjadi spirit untuk Indonesia dan industri dirgantara. Lebih dari itu, film ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mencintai Indonesia.
"Film ini spirit kami untuk eyang Habibie, Indonesia dan industri dirgantara. Film ini untuk masyarakat Indonesia, bagaimana mencintai Indonesia, film ini kental dengan itu," kata dia
"Habibie & Ainun 3" mengambil latar belakang waktu tahun 1950an atau saat Ainun duduk di bangku SMA dan kuliah. Saat di SMA, Ainun dikenal sebagai sosok cerdas yang menjadi pujaan di sekolahnya.
Di bangku kuliah sebagai mahasiswi kedokteran, Ainun menjadi sosok yang populer karena perjuangan dan prestasinya. Pesonanya pun tidak luput dari para mahasiswa.
Film yang terinspirasi dari masa muda Hasri Ainun Besari Habibie dan kenangan BJ Habibie atas belahan jiwanya ini akan tayang di bioskop mulai 19 Desember 2019.
Baca juga: Reza Rahadian dirias enam jam di "Habibie & Ainun 3"
Baca juga: Dilarang ambil foto, cerita Reza Rahadian syuting "Habibie & Ainun 3"
Baca juga: "Habibie & Ainun 3" antara transformasi dan pendekatan trilogi berbeda
"Film ini seolah melengkapi apa yang sudah dimulai. Menceritakan satu sisi bapak yang tidak dikenal masyarakat luas. Biasanya bapak dikenal sebagai bapak teknologi, tetapi di belakang itu ada yang buat bapak energik, cinta," kata Ilham di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, dalam film besutan sutradara Hanung Bramantyo itu akan digambarkan bagaimana cinta bisa menjadi motivator bagi seseorang untuk berjuang.
"Bagaimana cinta itu bisa menjadi motivator berjuang, banyak hal di luar perhitungan, seringkali gagal termasuk bapak. Mau berjuang sampai napas terakhir, itu bapak," tutur Ilham.
Dalam kesempatan itu, Hanung berharap film "Habibie & Ainun 3" bisa menjadi spirit untuk Indonesia dan industri dirgantara. Lebih dari itu, film ini diharapkan bisa menjadi sarana untuk mencintai Indonesia.
"Film ini spirit kami untuk eyang Habibie, Indonesia dan industri dirgantara. Film ini untuk masyarakat Indonesia, bagaimana mencintai Indonesia, film ini kental dengan itu," kata dia
"Habibie & Ainun 3" mengambil latar belakang waktu tahun 1950an atau saat Ainun duduk di bangku SMA dan kuliah. Saat di SMA, Ainun dikenal sebagai sosok cerdas yang menjadi pujaan di sekolahnya.
Di bangku kuliah sebagai mahasiswi kedokteran, Ainun menjadi sosok yang populer karena perjuangan dan prestasinya. Pesonanya pun tidak luput dari para mahasiswa.
Film yang terinspirasi dari masa muda Hasri Ainun Besari Habibie dan kenangan BJ Habibie atas belahan jiwanya ini akan tayang di bioskop mulai 19 Desember 2019.
Baca juga: Reza Rahadian dirias enam jam di "Habibie & Ainun 3"
Baca juga: Dilarang ambil foto, cerita Reza Rahadian syuting "Habibie & Ainun 3"
Baca juga: "Habibie & Ainun 3" antara transformasi dan pendekatan trilogi berbeda
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2019
Tags: