“Kami membahas tentang tantangan untuk memberantas radikalisme dan pemikiran-pemikiran ekstrem. Sangat menyedihkan, kedua negara pernah mengalami serangan teror dari orang asing,” kata Jonathan usai menemui Wapres Ma’ruf di Kantor Wapres Jakarta, Senin.
Jonathan mengatakan seringkali serangan teror tersebut ditujukan untuk menyebarkan ketakutan dan memecah belah persatuan di kalangan masyarakat.
Kerja sama penanggulangan terorisme antara Selandia Baru dan Indonesia sudah mulai dikerjakan dengan penandatanganan MoU pada 2018 melalui transfer pengetahuan, pembangunan sumber daya manusia dan informasi intelijen.
Selain berdiskusi tentang penanggulangan terorisme, Wapres Ma’ruf dan Dubes Jonathan juga membahas tentang upaya pengembangan energi terbarukan panas bumi. Selandia Baru bersedia memberikan bantuan melalui penyediaan pelatihan dan pendidikan untuk pembangunan energi panas bumi bagi masyarakat Indonesia.
“Terkait pembangunan energi panas bumi, kami akan membantu dengan memberikan pelatihan, termasuk ada 60 orang Indonesia yang mendapat beasiswa ke Selandia Baru. Sementara total warga Indonesia yang belajar di Selandia Baru ada hampir 2.000 pelajar,” ujarnya.
Baca juga: Wapres Ma'ruf: Kemiskinan hampir membawa orang pada kekafiran
Baca juga: Ma'ruf Amin: Hati-hati, jangan sampai jadi "kiai gerhana"
Baca juga: Wapres Ma'ruf peringati Maulid Nabi di Kresek, Tangerang
Baca juga: Wapres ungkap pemerintah dorong penciptaan SDM berkualitas