Tenis
Setelah kalah dari Thiem, Federer ingin tidak salah lagi
11 November 2019 10:00 WIB
Petenis Swiss Roger Federer bereaksi saat bertanding melawan petenis Spanyol Albert Ramos-Vinolas pada tunggal putra turnamen tenis Shanghai Masters di Shanghai, China, Selasa (8/10/2019). (REUTERS/ALY SONG)
Jakarta (ANTARA) - Roger Federer mengatakan ia tidak boleh lagi melakukan kesalahan jika ia ingin menghindari tersingkir lebih awal pada ATP Finals setelah kalah dalam pertandingan grup pertamanya melawan Dominic Thiem, Minggu.
Petenis berusia 38 tahun asal Swiss yang sedang mengejar gelar ketujuh pada even tersebut, namun yang pertama sejak 2011, kesulitan untuk mengatasi permainan agresif Thiem saat ia kalah 5-7, 5-7.
Hanya sekali dalam 16 penampilan sebelumnya Federer tidak bertahan dalam fase grup, pada 2008, dan untuk menghindari terulang lagi, ia harus mengalahkan petenis Italia Matteo Berrettini pada Selasa dan kemungkinan besar Djokovic pada Kamis.
Baca juga: Delapan fakta jelang ATP Finals 2019
Djokovic, yang bertujuan merebut kembali peringkat nomor satu pada akhir tahun dari Rafael Nadal, mengalahkan debutan Berrettini 6-2, 6-1 pada pertandingan pembuka nomor tunggal, Minggu, di O2 Arena.
Thiem dengan konstan menekan Federer dan mematahkan servisnya saat kedudukan 5-5 pada masing-masing set untuk meraih kemenangan ketiganya atas petenis Swiss itu tahun ini.
"Perkiraan saya, ini turnamen yang normal sejak dari sini ke depan," kata juara 20 kali Grand Slam Federer, yang kalah oleh Djokovic dalam final Wimbledon yang epik Juli lalu.
"Tidak boleh kalah sama sekali untuk saya. Begitulah setiap pekan dalam setahun selama 20 tahun terakhir, jadi dari sudut pandang itu tidak ada yang baru di sana.
Baca juga: Djokovic atasi Berrettini pada ATP Finals 2019
"Saya harus pulih kembali, saya harus memastikan saya bermain lebih baik dari hari ini, dan semoga saya bisa memenangi pertandingan itu (melawan Berrettini)."
Tanda bahaya sudah ada sejak service game pertama Federer yang lepas dan meskipun ia bangkit secara mengesankan ia goyah pada kedudukan 5-5 ketika Thiem membuat dia melakukan kesalahan.
Federer mendapat dukungan mayoritas penonton di arena yang penuh sesak, tetapi berusaha sekuat tenaga, dia tidak bisa menemukan permainan terbaiknya pada set kedua, sehingga Thiem kembali mendominasi reli dari baseline.
Baca juga: Nadal kembali duduki peringkat satu ATP
Baca juga: Djokovic butuh tambahan poin untuk duduki peringkat pertama ATP Finals
Thiem, yang telah berkembang tahun ini sejak menyewa pelatih Nicolas Massu setelah awal yang lambat pada musim ini, mematahkan servis lagi pada kedudukan 5-5, meskipun Federer berjuang keras dan memiliki satu poin untuk menjadikan set tersebut tiebreak, ia tidak mampu membalikkan keadaan.
"Saya pikir dia memainkan performa putaran pertama yang sulit hari ini, dan permainan saya mungkin tidak cukup baik, dan awalnya tidak membantu," kata Federer.
Thiem akan menghadapi Djokovic pada Selasa, demikian seperti disiarkan Reuters.
Petenis berusia 38 tahun asal Swiss yang sedang mengejar gelar ketujuh pada even tersebut, namun yang pertama sejak 2011, kesulitan untuk mengatasi permainan agresif Thiem saat ia kalah 5-7, 5-7.
Hanya sekali dalam 16 penampilan sebelumnya Federer tidak bertahan dalam fase grup, pada 2008, dan untuk menghindari terulang lagi, ia harus mengalahkan petenis Italia Matteo Berrettini pada Selasa dan kemungkinan besar Djokovic pada Kamis.
Baca juga: Delapan fakta jelang ATP Finals 2019
Djokovic, yang bertujuan merebut kembali peringkat nomor satu pada akhir tahun dari Rafael Nadal, mengalahkan debutan Berrettini 6-2, 6-1 pada pertandingan pembuka nomor tunggal, Minggu, di O2 Arena.
Thiem dengan konstan menekan Federer dan mematahkan servisnya saat kedudukan 5-5 pada masing-masing set untuk meraih kemenangan ketiganya atas petenis Swiss itu tahun ini.
"Perkiraan saya, ini turnamen yang normal sejak dari sini ke depan," kata juara 20 kali Grand Slam Federer, yang kalah oleh Djokovic dalam final Wimbledon yang epik Juli lalu.
"Tidak boleh kalah sama sekali untuk saya. Begitulah setiap pekan dalam setahun selama 20 tahun terakhir, jadi dari sudut pandang itu tidak ada yang baru di sana.
Baca juga: Djokovic atasi Berrettini pada ATP Finals 2019
"Saya harus pulih kembali, saya harus memastikan saya bermain lebih baik dari hari ini, dan semoga saya bisa memenangi pertandingan itu (melawan Berrettini)."
Tanda bahaya sudah ada sejak service game pertama Federer yang lepas dan meskipun ia bangkit secara mengesankan ia goyah pada kedudukan 5-5 ketika Thiem membuat dia melakukan kesalahan.
Federer mendapat dukungan mayoritas penonton di arena yang penuh sesak, tetapi berusaha sekuat tenaga, dia tidak bisa menemukan permainan terbaiknya pada set kedua, sehingga Thiem kembali mendominasi reli dari baseline.
Baca juga: Nadal kembali duduki peringkat satu ATP
Baca juga: Djokovic butuh tambahan poin untuk duduki peringkat pertama ATP Finals
Thiem, yang telah berkembang tahun ini sejak menyewa pelatih Nicolas Massu setelah awal yang lambat pada musim ini, mematahkan servis lagi pada kedudukan 5-5, meskipun Federer berjuang keras dan memiliki satu poin untuk menjadikan set tersebut tiebreak, ia tidak mampu membalikkan keadaan.
"Saya pikir dia memainkan performa putaran pertama yang sulit hari ini, dan permainan saya mungkin tidak cukup baik, dan awalnya tidak membantu," kata Federer.
Thiem akan menghadapi Djokovic pada Selasa, demikian seperti disiarkan Reuters.
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: