Pelaku usaha apresiasi KKP fokus kembangkan komoditas udang
10 November 2019 21:40 WIB
Pekerja mensortir udang vaname (litopenaeus Vannamei) saat panen di desa Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Rabu (6/11/2019) malam. Udang vaname yang dibudidaya di daerah pesisir Aceh itu, diekspor melalui Medan dengan harga jual ditingkat petani Rp 60.000 perkilogram menurut berat dan jenisnya. ANTARA FOTO/Ampelsa/ama. (ANTARA FOTO/AMPELSA)
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan Indonesia (AP5I) mengapresiasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang fokus dalam mengembangkan budi daya komoditas udang nasional.
Ketua AP5I Budhi Wibowo dalam rilis KKP yang diterima di Jakarta, Minggu, membenarkan bahwa udang merupakan komoditas dengan potensi ekspor yang sangat besar.
Menurut Budhi Wibowo, ekspor udang Indonesia kurang lebih 1,8 miliar dolar AS per tahun dengan volume lebih dari 200.000 ton pada periode setahun tersebut.
AP5I sendiri, masih menurut dia, mengolah udang dari pembudidaya udang kurang lebih 350.000 ton. Padahal AP5I memiliki kapasitas mesin pengolah sebesar 550.000 ton.
Baca juga: Komoditas udang dinilai paling siap hadapi industri 4.0
"Jadi kami masih kekurangan bahan baku kurang lebih 200.000 ton. Nah, ini yang menyebabkan kami sulit bersaing di pasar internasional karena kapasitas dan utilitas kami hanya 60 persen," paparnya.
Ia mengutarakan harapan dengan perikanan budidaya menjadi salah satu fokus pembangunan KKP saat ini, maka semoga ke depannya produksi budidaya udang bisa meningkat.
Menjawab harapan pelaku usaha budidaya tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menegaskan bahwa sektor budidaya memang akan menjadi prioritas.
Oleh karena itu, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, bakal dilakukan optimalisasi salah satunya dengan penyediaan teknologi yang mumpuni dan berkelanjutan.
Baca juga: KKP diharapkan sinergi cegah penyakit komoditas udang
Ketua AP5I Budhi Wibowo dalam rilis KKP yang diterima di Jakarta, Minggu, membenarkan bahwa udang merupakan komoditas dengan potensi ekspor yang sangat besar.
Menurut Budhi Wibowo, ekspor udang Indonesia kurang lebih 1,8 miliar dolar AS per tahun dengan volume lebih dari 200.000 ton pada periode setahun tersebut.
AP5I sendiri, masih menurut dia, mengolah udang dari pembudidaya udang kurang lebih 350.000 ton. Padahal AP5I memiliki kapasitas mesin pengolah sebesar 550.000 ton.
Baca juga: Komoditas udang dinilai paling siap hadapi industri 4.0
"Jadi kami masih kekurangan bahan baku kurang lebih 200.000 ton. Nah, ini yang menyebabkan kami sulit bersaing di pasar internasional karena kapasitas dan utilitas kami hanya 60 persen," paparnya.
Ia mengutarakan harapan dengan perikanan budidaya menjadi salah satu fokus pembangunan KKP saat ini, maka semoga ke depannya produksi budidaya udang bisa meningkat.
Menjawab harapan pelaku usaha budidaya tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menegaskan bahwa sektor budidaya memang akan menjadi prioritas.
Oleh karena itu, ujar Menteri Kelautan dan Perikanan, bakal dilakukan optimalisasi salah satunya dengan penyediaan teknologi yang mumpuni dan berkelanjutan.
Baca juga: KKP diharapkan sinergi cegah penyakit komoditas udang
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: