Gunma Park Jepang berikan bantuan konservasi satwa liar Indonesia
10 November 2019 18:33 WIB
Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Frans Manansang (kiri) bersama Vice President Gunma Park Jepang Goto Araya (kanan), menanam bibit pohon secara simbolis, si Istana Panda Indonesia TSI, Bogor, Sabtu (9/11/2019), dalam rangkaian acara penyerahan bantuan dana konservasi satwa liar di Indonesia. ANTARA/Taman Safari Indonesia
Bogor (ANTARA) - Masyarakat Jepang melalui Gunma Park Jepang memberikan bantuan kepada Taman Safari Indonesia (TSI) untuk konservasi satwa liar di Indonesia yang merupakan bagian dari kerja sama sister park antara kedua taman safari.
Direktur TSI, Frans Manansang, melalui pernyataan tertulisnya di Bogor, Minggu, mengatakan, bantuan dana konservasi ini merupakan hasil kerja sama sister park antara Taman Safari Indonesia dengan Gunma Park Jepang sejak tahun 2000, yang diprakarsai oleh Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo.
Bantuan dana konservasi satwa liar dari Gunma Park Jepang sebesar 1 juta yen atau sekitar Rp128,31 miliar diserahkan oleh Vice President Gunma Safari Park Jepang Goto Araya yang diterima oleh Direktur Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia, di TSI, Cisarua, Bogor, Sabtu (9/11).
Baca juga: Taman Safari Indonesia kampanyekan konservasi lewat lomba foto satwa
Baca juga: Perburuan liar ancaman terbesar satwa Indonesia
Dari Indra Exploitasia kemudian diserahkan kepada direksi TSI yang diterima oleh Direktur TSI Frans Manansang. "Bantuan dana konservasi stwa liar ini akan dimanfaatkan untuk program pelestarian satwa liar yang ada di Indonesia," katanya.
Menurut Frans, dalam kerja sama sister park tersebut TSI menyelenggarakan kegiatan Indonesia Festival hingga saat ini, dengan memperkenalkan budaya dan keanekaragaman hayati Indonesia kepada masyarakat Jepang, mempromosikan wisata, budaya, dan seni Indonesia, serta meningkatkan sumber daya manusia, baik di Gunma Park Jepang maupun Taman Safari Indonesia.
Penyerahan bantuan dana konservasi satwa liar dari Gunma Park Jepang ini ditandai dengan penanaman pohon penghijauan di lokasi Istana Panda Indonesia di TSI Bogor, pada Sabtu (9/11).
Baca juga: 40 ahli susun buku panduan identifikasi satwa liar dilindungi
Tampak Direktur TSI Hans Manansang serta Vice President Gunma Park Jepang Goto Araya, menanam bibit pohon secara simbolis, yang disaksikan murid SD Negeri 3 Cisarua Bogor yang mengenakan seragam pramuka. Pohon penghijauan yang ditanam antara lain, damar, jambu air, sirsak, dan beberapa jenis tanaman keras lainnya.
Sebelumnya pada 2018, Gunma Park Jepang menyerahkan donasi melalui Taman Safari Indoneisa untuk membangun Dome Burung di Desa Bunder Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul, yang dikelola oleh Universitas Gajahmada Yogyakarta.
Dome Burung tersebut diharapkan dapat menjadi sarana pengelolaan spesies burung-burung di Indonesia untuk menunjang pendidikan melalui pengenalan keanekarangamanhayati Indonesia dan sebagai sarana penunjuang program penelitian di Universitas Gajahmada Yogyakarta.
Baca juga: Pelepasliaran dan upaya meningkatkan populasi di alam jalak putih
Baca juga: KLHK luncurkan tiga buku panduan identifikasi satwa liar dilindungi
Direktur TSI, Frans Manansang, melalui pernyataan tertulisnya di Bogor, Minggu, mengatakan, bantuan dana konservasi ini merupakan hasil kerja sama sister park antara Taman Safari Indonesia dengan Gunma Park Jepang sejak tahun 2000, yang diprakarsai oleh Duta Besar Republik Indonesia di Tokyo.
Bantuan dana konservasi satwa liar dari Gunma Park Jepang sebesar 1 juta yen atau sekitar Rp128,31 miliar diserahkan oleh Vice President Gunma Safari Park Jepang Goto Araya yang diterima oleh Direktur Keanekaragaman Hayati Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Indra Exploitasia, di TSI, Cisarua, Bogor, Sabtu (9/11).
Baca juga: Taman Safari Indonesia kampanyekan konservasi lewat lomba foto satwa
Baca juga: Perburuan liar ancaman terbesar satwa Indonesia
Dari Indra Exploitasia kemudian diserahkan kepada direksi TSI yang diterima oleh Direktur TSI Frans Manansang. "Bantuan dana konservasi stwa liar ini akan dimanfaatkan untuk program pelestarian satwa liar yang ada di Indonesia," katanya.
Menurut Frans, dalam kerja sama sister park tersebut TSI menyelenggarakan kegiatan Indonesia Festival hingga saat ini, dengan memperkenalkan budaya dan keanekaragaman hayati Indonesia kepada masyarakat Jepang, mempromosikan wisata, budaya, dan seni Indonesia, serta meningkatkan sumber daya manusia, baik di Gunma Park Jepang maupun Taman Safari Indonesia.
Penyerahan bantuan dana konservasi satwa liar dari Gunma Park Jepang ini ditandai dengan penanaman pohon penghijauan di lokasi Istana Panda Indonesia di TSI Bogor, pada Sabtu (9/11).
Baca juga: 40 ahli susun buku panduan identifikasi satwa liar dilindungi
Tampak Direktur TSI Hans Manansang serta Vice President Gunma Park Jepang Goto Araya, menanam bibit pohon secara simbolis, yang disaksikan murid SD Negeri 3 Cisarua Bogor yang mengenakan seragam pramuka. Pohon penghijauan yang ditanam antara lain, damar, jambu air, sirsak, dan beberapa jenis tanaman keras lainnya.
Sebelumnya pada 2018, Gunma Park Jepang menyerahkan donasi melalui Taman Safari Indoneisa untuk membangun Dome Burung di Desa Bunder Kecamatan Playen Kabupaten Gunung Kidul, yang dikelola oleh Universitas Gajahmada Yogyakarta.
Dome Burung tersebut diharapkan dapat menjadi sarana pengelolaan spesies burung-burung di Indonesia untuk menunjang pendidikan melalui pengenalan keanekarangamanhayati Indonesia dan sebagai sarana penunjuang program penelitian di Universitas Gajahmada Yogyakarta.
Baca juga: Pelepasliaran dan upaya meningkatkan populasi di alam jalak putih
Baca juga: KLHK luncurkan tiga buku panduan identifikasi satwa liar dilindungi
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: