Karakter dan mental kuat mesti dimilki generasi muda, sebut Ketua BPK
10 November 2019 12:53 WIB
Ketua BPK Agung Firman Sampurna ketika menjadi inspektur upacara tabur bunga Hari Pahlawan 2019 di atas kapal perang KRI Banda Aceh, di Teluk Jakarta, Minggu (10/11/2019). (FOTO ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Generasi muda Indonesia diharapkan tidak hanya memiliki keunggulan dan kemampuan akademis melainkan juga karakter yang baik dan mental yang kuat untuk mewujudkan cita-cita pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang diusung Presiden Joko Widodo dalam periode keduanya memerintah Indonesia, kata Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna.
"Salah satu persoalan generasi milenial ini adalah karena mereka mendapatkan hal-hal itu dengan mudah dan instan maka ada upaya untuk penguatan mental. Pemerintah yang baru memang sudah punya visi SDD unggul Indonesia maju, tapi dalam keunggulan SDM pembangunan karakter itu menjadi penting," katanya ketika ditemui usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan 2019 di atas kapal perang KRI Banda Aceh, di Teluk Jakarta, Minggu.
Semua masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, kata dia, perlu menguatkan tekad untuk mendidik diri sendiri menjadi lebih tangguh.
Menurut dia hal itu perlu dilakukan karena tantangan yang akan dihadapi generasi berikutnya bukan hanya permasalahan teknologi dan kemampuan akademis tapi juga diperlukan kesiapan mental yang tangguh menghadapi berbagai macam persoalan.
Penguatan mental, katanya, tidak hanya permasalahan pemerintah dan lembaga pendidikan tapi orang-per orang yang harus siap secara mental dan memiliki karakter yang baik.
"Kita mendidik diri kita sendiri untuk siap secara mental, tidak mudah menyerah, tidak mudah merespons informasi dan berpikir secara instan, karena ada bagian-bagian tertentu dalam hidup kita yang membutuhkan perjuangan. Hari Pahlawan merupakan momentum penting untuk melakukan itu," kata Agung Firman Sampurna
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November untuk memperingati Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. Pada peringatan 2019 tema nasional yang ditetapkan adalah "Aku Pahlawan Masa Kini".
Baca juga: Pemerintah tata lagi karakter generasi milenial
Baca juga: Korpri ajak generasi milenial bangun karakter bangsa
Baca juga: Masyarakat perlu bangun karakter kebangsaan
"Salah satu persoalan generasi milenial ini adalah karena mereka mendapatkan hal-hal itu dengan mudah dan instan maka ada upaya untuk penguatan mental. Pemerintah yang baru memang sudah punya visi SDD unggul Indonesia maju, tapi dalam keunggulan SDM pembangunan karakter itu menjadi penting," katanya ketika ditemui usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan 2019 di atas kapal perang KRI Banda Aceh, di Teluk Jakarta, Minggu.
Semua masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, kata dia, perlu menguatkan tekad untuk mendidik diri sendiri menjadi lebih tangguh.
Menurut dia hal itu perlu dilakukan karena tantangan yang akan dihadapi generasi berikutnya bukan hanya permasalahan teknologi dan kemampuan akademis tapi juga diperlukan kesiapan mental yang tangguh menghadapi berbagai macam persoalan.
Penguatan mental, katanya, tidak hanya permasalahan pemerintah dan lembaga pendidikan tapi orang-per orang yang harus siap secara mental dan memiliki karakter yang baik.
"Kita mendidik diri kita sendiri untuk siap secara mental, tidak mudah menyerah, tidak mudah merespons informasi dan berpikir secara instan, karena ada bagian-bagian tertentu dalam hidup kita yang membutuhkan perjuangan. Hari Pahlawan merupakan momentum penting untuk melakukan itu," kata Agung Firman Sampurna
Hari Pahlawan diperingati setiap 10 November untuk memperingati Pertempuran Surabaya yang terjadi pada 1945. Pada peringatan 2019 tema nasional yang ditetapkan adalah "Aku Pahlawan Masa Kini".
Baca juga: Pemerintah tata lagi karakter generasi milenial
Baca juga: Korpri ajak generasi milenial bangun karakter bangsa
Baca juga: Masyarakat perlu bangun karakter kebangsaan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: