Kehati Expo kenalkan spesies burung langka asal Rote
9 November 2019 21:47 WIB
Pembukaan pameran Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Nusantara Expo 2019 di Jakarta mengenalkan spesies Burung Isap Madu Rote dengan nama ilmiah "Myzomela irianawidodoae" kepada publik sebagai satwa langka yang harus dilindungi, Sabtu (9/11/2019) malam. ANTARA/Anom Prihantoro/aa.
Jakarta (ANTARA) - Pameran Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Nusantara Expo 2019 mengenalkan spesies Burung Isap Madu Rote dengan nama ilmiah "Myzomela irianawidodoae" kepada publik sebagai satwa langka yang harus dilindungi.
Pengenalan itu dilakukan saat pembukaan Kehati Expo 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (9/11) malam, melalui peluncuran enam jenis perangko. Setiap varian perangko itu mewakili enam spesies langka Indonesia.
"Penandatanganan sampul perangko seri yang terbaru tahun ini ada enam yang dirilis hari ini, salah satunya satwa Burung Isap Madu Rote yang menggunakan nama ibu negara," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Djati Witjaksono Hadi merujuk taksonomi "Myzomela irianawidodoae".
Djati yang mewakili kehadiran Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam pembukaan Kehati Expo mengatakan dengan pengenalan enam spesies lewat perangko itu agar dapat menjadi sarana promosi mengenai kelestarian dan perlindungan flora fauna dan lingkungan sekitar.
Salah satu segmen yang disasar, kata dia, adalah generasi milenial agar ikut peduli dan melestarikan lingkugnan sekitar.
"Tujuannya meningkatkan kesadaran generasi muda dalam pelindungan tumbuhan dan satwa liar. Dengan tema tahun ini 'Membangun Generasi Milenial Cinta Puspa dan Satwa Nasional untuk Indonesia Unggul' yang diharapkan pada masa depan mengetahui tumbuhan dan satwa liar, kegunaannya apa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia," katanya.
Adapun Kehati Expo 2019 digelar secara gratis untuk masyarakat umum pada 8 November hingga 8 Desember 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta. Pameran buka pada pukul 09.00-21.00 WIB dengan 310 gerai pameran tumbuhan/puspa yang bisa dikunjungi publik.
Selain pameran tersebut kegiatan juga diisi dengan talk show, diskusi, pementasan seni, lomba melukis serta mewarnai, lomba desain filateli/perangko, lomba fotografi dan lain sebagainya.
"Target bisa dikunjungi 150 ribu pengunjung. Ada hari-hari tertentu juga penyelenggara mengundang siswa-siswa sekolah terpilih. Saat ini saja sudah ada tiga ribu pengunjung, nanti bisa lah sampai 150 ribu," katanya.
Baca juga: Menteri LHK rilis nama spesies baru burung Pulau Rote
Baca juga: Burung endemik Rote resmi bernama Myzomela irianawidodoae
Pengenalan itu dilakukan saat pembukaan Kehati Expo 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (9/11) malam, melalui peluncuran enam jenis perangko. Setiap varian perangko itu mewakili enam spesies langka Indonesia.
"Penandatanganan sampul perangko seri yang terbaru tahun ini ada enam yang dirilis hari ini, salah satunya satwa Burung Isap Madu Rote yang menggunakan nama ibu negara," kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Djati Witjaksono Hadi merujuk taksonomi "Myzomela irianawidodoae".
Djati yang mewakili kehadiran Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dalam pembukaan Kehati Expo mengatakan dengan pengenalan enam spesies lewat perangko itu agar dapat menjadi sarana promosi mengenai kelestarian dan perlindungan flora fauna dan lingkungan sekitar.
Salah satu segmen yang disasar, kata dia, adalah generasi milenial agar ikut peduli dan melestarikan lingkugnan sekitar.
"Tujuannya meningkatkan kesadaran generasi muda dalam pelindungan tumbuhan dan satwa liar. Dengan tema tahun ini 'Membangun Generasi Milenial Cinta Puspa dan Satwa Nasional untuk Indonesia Unggul' yang diharapkan pada masa depan mengetahui tumbuhan dan satwa liar, kegunaannya apa dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia," katanya.
Adapun Kehati Expo 2019 digelar secara gratis untuk masyarakat umum pada 8 November hingga 8 Desember 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta. Pameran buka pada pukul 09.00-21.00 WIB dengan 310 gerai pameran tumbuhan/puspa yang bisa dikunjungi publik.
Selain pameran tersebut kegiatan juga diisi dengan talk show, diskusi, pementasan seni, lomba melukis serta mewarnai, lomba desain filateli/perangko, lomba fotografi dan lain sebagainya.
"Target bisa dikunjungi 150 ribu pengunjung. Ada hari-hari tertentu juga penyelenggara mengundang siswa-siswa sekolah terpilih. Saat ini saja sudah ada tiga ribu pengunjung, nanti bisa lah sampai 150 ribu," katanya.
Baca juga: Menteri LHK rilis nama spesies baru burung Pulau Rote
Baca juga: Burung endemik Rote resmi bernama Myzomela irianawidodoae
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: