Jusuf Kalla sebut 99,9 persen masjid-mushala bebas radikalisme
9 November 2019 21:02 WIB
Ketua Dewan Masjid Indonesia Pusat Jusuf Kalla (tengah) tiba di lokasi pencanangan Masjid Apung Ancol yang disambut Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) dan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali (kiri) di Pantai Ria Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (9/11/2019). Ketua Dewan Masjid Indonesia Pusat Jusuf Kalla mencanangkan pembangunan Masjid seluas 2.000 meter persegi yang disebut sebagai salah satu ikon baru di Jakarta. ANTARA/Fauzi Lamboka/aa.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla menjamin dari satu juta masjid dan mushala di Indonesia, 99,9 persen bebas dari paham radikalisme.
"Tidak mungkin sejuta ini terpapar. mungkin ada satu atau dua orang yang bicara radikal," kata JK usai melakukan pencanangan pembangunan Masjid Apung Ancol di Pantai Ria Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.
Untuk mencegah radikalisme di masjid kata JK, DMI menyiapkan para dai-dai yang mempunyai pemahaman agama yang cukup baik serta memperbaiki sistem dan cara menyampaikan dakwah.
Baca juga: Masjid Apung Ancol dibangun untuk wisata kultural warga Jakarta
Baca juga: Jakarta segera miliki Masjid Apung di Ancol
Baca juga: Pencurian jadi tantangan restorasi kerang hijau di Ancol
Menurut JK, rata-rata 200 orang Indonesia memiliki satu masjid atau mushala. Dimana satu orang punya dua masjid atau mushala, dimana satu berada di wilayah mereka tinggal, dan satu lagi dimana tempat mereka bekerja atau beraktivitas.
Jusuf Kalla didampingi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali memulai pencanangan pembangunan Masjid Apung Ancol di di Pantai Ria Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (9/11/2019).
"Pembangunan masjid apung sangat bagus, karena menggabungkan kondisi saat berlibur dengan tetap menjalankan ibadah," ujar JK.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kawasan Ancol telah beroperasi lebih dari 50 tahun, namun tidak memiliki masjid yang besar.
"Sekarang kita bangun, mudah-mudahan tahun depan selesai. Insya Allah bisa jadi masjid percontohan juga," harap Anies.
"Tidak mungkin sejuta ini terpapar. mungkin ada satu atau dua orang yang bicara radikal," kata JK usai melakukan pencanangan pembangunan Masjid Apung Ancol di Pantai Ria Ancol, Jakarta Utara, Sabtu.
Untuk mencegah radikalisme di masjid kata JK, DMI menyiapkan para dai-dai yang mempunyai pemahaman agama yang cukup baik serta memperbaiki sistem dan cara menyampaikan dakwah.
Baca juga: Masjid Apung Ancol dibangun untuk wisata kultural warga Jakarta
Baca juga: Jakarta segera miliki Masjid Apung di Ancol
Baca juga: Pencurian jadi tantangan restorasi kerang hijau di Ancol
Menurut JK, rata-rata 200 orang Indonesia memiliki satu masjid atau mushala. Dimana satu orang punya dua masjid atau mushala, dimana satu berada di wilayah mereka tinggal, dan satu lagi dimana tempat mereka bekerja atau beraktivitas.
Jusuf Kalla didampingi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Teuku Sahir Syahali memulai pencanangan pembangunan Masjid Apung Ancol di di Pantai Ria Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (9/11/2019).
"Pembangunan masjid apung sangat bagus, karena menggabungkan kondisi saat berlibur dengan tetap menjalankan ibadah," ujar JK.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kawasan Ancol telah beroperasi lebih dari 50 tahun, namun tidak memiliki masjid yang besar.
"Sekarang kita bangun, mudah-mudahan tahun depan selesai. Insya Allah bisa jadi masjid percontohan juga," harap Anies.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: