Kemendag : jelang Natal tidak ada gejolak harga
8 November 2019 18:15 WIB
Pengamanan Natal Di Pusat Belanja Polisi bersama petugas keamanan mal memeriksa barang bawaan pengunjung menggunakan metal detector saat pengamanan jelang perayaan Natal di salah satu pusat perbelanjaan di Depok, Jawa Barat,. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/ama/15
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan menyatakan menjelang perayaan hari Raya Natal tidak ada gejolak harga bahan pokok di sejumlah daerah Indonesia.
"Dilaporkan dari 34 provinsi, sampai sejauh ini harga-harga normal tidak ada indikasi gejolak jelang Natal," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto di Jakarta, Jumat.
Suhanto mengatakan telah menggelar rapat koordinasi nasional, kemudian setelah itu akan diadakan rapat koordinasi daerah. Beberapa daerah yang umum melaksanakan perayaan Natal secara besar-besaran akan dilakukan penetrasi secara langsung.
Nantinya setiap provinsi akan dipimpin oleh eselon 1, serta setiap hari akan ada pantauan harga secara langsung. Dengan pengawasan tersebut maka diharapkan harga akan terkendali di sejumlah daerah.
Sementara itu, dalam kesempatan yang lain, harga cabai, salah satu kebutuhan masyarakat di pasaran Kota Palu, Sulawesi Tengah yang sebelumnya mengalami lonjakan, kini terus bergerak naik menjelang Natal dan Tahun Baru sehingga membuat kalangan ibu rumah tangga mulai gelisah.
Beberapa ibu rumah tangga di Palu, Kamis (7/11) mengeluh atas kenaikan harga cabai di tingkat pengecer. Sebelumnya harga cabai bertahan cukup lama pada kisaran Rp70.000/kg.
"Tapi dalam beberapa hari ini terus bergerak naik hingga mencapai Rp100.000/kg," kata Retno, seorang warga yang juga pedagang makanan di kawasan jalan Basuki Rahmat, Palu Selatan.
Ia mengatakan terpaksa menghemat pemakaian cabai, sebab harganya makin mahal. Meski harga cabai mengalami kenaikan cukup fantastis, namun pedagang makanan tidak akan menyesuaikan harga. "Kami tidak mungkin menaikan harga penjualan makanan, meski harga cabai naik," kata dia.
"Dilaporkan dari 34 provinsi, sampai sejauh ini harga-harga normal tidak ada indikasi gejolak jelang Natal," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto di Jakarta, Jumat.
Suhanto mengatakan telah menggelar rapat koordinasi nasional, kemudian setelah itu akan diadakan rapat koordinasi daerah. Beberapa daerah yang umum melaksanakan perayaan Natal secara besar-besaran akan dilakukan penetrasi secara langsung.
Nantinya setiap provinsi akan dipimpin oleh eselon 1, serta setiap hari akan ada pantauan harga secara langsung. Dengan pengawasan tersebut maka diharapkan harga akan terkendali di sejumlah daerah.
Sementara itu, dalam kesempatan yang lain, harga cabai, salah satu kebutuhan masyarakat di pasaran Kota Palu, Sulawesi Tengah yang sebelumnya mengalami lonjakan, kini terus bergerak naik menjelang Natal dan Tahun Baru sehingga membuat kalangan ibu rumah tangga mulai gelisah.
Beberapa ibu rumah tangga di Palu, Kamis (7/11) mengeluh atas kenaikan harga cabai di tingkat pengecer. Sebelumnya harga cabai bertahan cukup lama pada kisaran Rp70.000/kg.
"Tapi dalam beberapa hari ini terus bergerak naik hingga mencapai Rp100.000/kg," kata Retno, seorang warga yang juga pedagang makanan di kawasan jalan Basuki Rahmat, Palu Selatan.
Ia mengatakan terpaksa menghemat pemakaian cabai, sebab harganya makin mahal. Meski harga cabai mengalami kenaikan cukup fantastis, namun pedagang makanan tidak akan menyesuaikan harga. "Kami tidak mungkin menaikan harga penjualan makanan, meski harga cabai naik," kata dia.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: