Washington (ANTARA) - Amerika Serikat pada Kamis (7/11) memberlakukan sanksi terhadap pemimpin kelompok gerilyawan yang terkait dengan Al Qaida di Mali dan memperingatkan pengaruh ISIS di Afrika Barat sedang 'bersemi' bahkan ketika mereka kehilangan kendali di wilayah lain.

Departemen Keuangan AS memasukkan ke daftar hitam Amadou Koufa, penceramah Salafi sekaligus pemimpin Jama'at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM), afiliasi Al Qaida di kawasan Sahel.

Pejabat Prancis tahun lalu mengatakan pemimpin kelompok itu tewas dalam serangan di bekas koloni Prancis, namun ia ternyata muncul dalam sebuah video propaganda pada Februari.

Sanksi AS akan memblokir setiap aset Koufa yang mungkin berada di bawah kendali AS dan melarang siapa pun atau lembaga mana pun di Amerika Serikat untuk menjalin kerja sama atau transaksi dengannya.

Mali tengah dan utara mengalami peningkatan "penyebaran aktivitas terorisme" sepanjang 2018, menurut laporan tahunan terorisme global, yang dirilis Departemen Luar Negeri AS.

Pejabat AS pada Juli menambahkan dua pemimpin afiliasi Al Qaida lainnya di Mali ke daftar terorisme global.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kelompok afiliasi al Qaida akui serang markas militer Mali

Baca juga: Serangan ranjau di Mali tewaskan penjaga perdamaian PBB

Baca juga: Sandera terakhir asal Prancis di Mali dibebaskan

Menko Polhukam : ISIS harus tetap diwaspadai